Omicron Bikin Jiper, Investor Borong Saham Rumah Sakit

Putra, CNBC Indonesia
Senin, 29/11/2021 09:40 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam tekanan. Bahkan indeks sempat ambles 1% meskipun saat ini sudah mulai bangkit. Namun di saat IHSG ambles, hanya satu indeks sektoral yang terpantau menguat yaitu indeks sektoral kesehatan.

Indeks sektoral kesehatan naik 0,51% dan ditopang oleh kenaikan harga saham emiten rumah sakit, laborartorium hingga produsen obat.

Kenaikan harga saham emiten sektor kesehatan yang paling tinggi dialami oleh saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang melesat hingga 8,16%. Kemudian di posisi runner up ada duet BUMN yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang naik masing-masing 5%.


Berikut ini adalah saham-saham sektor healthcare yang naik saat IHSG drop :

  1. PT Mitra Utama Karya Sehat Tbk (MIKA) (+2,58%)
  2. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) (+1,90%)
  3. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) (+1,41%)
  4. PT Phapros Tbk (PEHA) (+3,49%)
  5. PT PYridam Farma Tbk (PYFA) (+3,92%)
  6. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) (+4,98%)
  7. PT Indofarma Tbk (INAF) (+5,11%)
  8. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) (+8,16%)
  9. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (+0,31)
  10. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) (+0,34%)

Minggu lalu pasar dihebohkan oleh pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebutkan bahwa mereka telah menemukan varian baru Covid-19 yang jauh lebih menular dari virus awal dan varian Delta.

Varian tersebut bernama Omicron yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan kini sudah ditemukan di Inggris, beberapa negara Eropa dan Asia seperti Hong Kong.

Tiga negara besar di daratan Eropa yaitu Inggris, Jerman dan Italia menyebutkan telah menemukan kasus terkait Omicron pada hari Sabtu lalu. Selain itu ada juga Hong Kong dan Belgia yang melaporkan kasus terkait Omicron di masing-masing negara.

BioNTech juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya mengharapkan lebih banyak data tentang varian virus corona baru yang mengkhawatirkan yang terdeteksi di Afrika Selatan dalam waktu dua minggu untuk membantu menentukan apakah vaksinnya yang diproduksi dengan mitra Pfizer Inc harus dikerjakan ulang.

Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa jika perlu mereka berharap dapat mengirimkan vaksin baru yang disesuaikan dengan varian yang muncul dalam waktu sekitar 100 hari.

Aksi lockdown yang banyak ditempuh oleh negara-negara Barat kembali memantik pasar untuk merespons negatif. Bursa saham Eropa banyak ambles dengan koreksi 3%. Wall Street dan Bursa Asia karam hingga 2%.

Perkembangan varian Omicron masih akan menjadi sentimen utama yang menggerakkan pasar setidaknya untuk hari ini. Meskipun secara keseluruhan adanya sentiment ini cenderung negatif bagi pasar namun sektor kesehatan cenderung diuntungkan sehingga harga saham emitennya mengalami kenaikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat