
Kehadiran VOC Baru Asal Afsel Bikin Ambruk Harga Bitcoin

Jakarta, CNBC Indonesia - Bitcoin berisiko jatuh karena adanya varian terbaru dari Afrika Selatan bernama Omicron. Pada Jumat kemarin, cryptocurrency turun dalam level terendah dalam tujuh minggu terakhir.
Bitcoin merosot 8% dalam 24 jam. Menurut laporan data Coin Metrics harganya senilai US$54.321 atau Rp 783 juta.
Dalam laporan tersebut, harga hari itu merosot dalam level terendah sejak awal Oktober, dikutip CNBC Internasional, Minggu (28/11/2021).
Cryptocurrency terbesar dunia itu menurun lebih dari 20% pada awal bulan ini. Nilainya hampir US$69.000 (Rp 994,6 juta) saat itu.
Bukan hanya Bitcoin, Ether juga mengalami penurunan. Yakni mencapai 10% menjadi nilai US$4.059 atau Rp 58,5 jutaan. Sedangkan XRP menurun menjadi di bawah 95 sen atau 9,9%.
Penurunan nilai sejumlah uang kripto ini terjadi saat varian Omicron atau B.1.1.529 juga dilaporkan menyebar di wilayah Afrika dan beberapa negara lain. Varian tersebut juga telah masuk ke dalam variant of concern (VOC) WHO.
Varian Omicron mengandung sekitar 30 mutasi. Negara seperti Inggris, Jerman, Belanda dan Hongkong telah melaporkan adanya kasus varian tersebut.
Inggris menemukan dua kasus terkait Omicron. Keduanya terdeteksi melakukan perjalanan dari Afrika Selatan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga mengumumkan langkah pencegahan penyebaran varian. Yakni meminta melakukan tes PCR pada hari kedua kedatangan dan isolasi mandiri.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Abaikan IMF, El Salvador Tambah 100 BTC Saat Kripto Ambruk
