Harga Tembaga Anjlok, Tersengat Varian Baru Corona

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
26 November 2021 14:14
FILE PHOTO: Workers pour melted copper in a mould to make utensils and accessories inside a workshop in Srinagar March 27, 2014. REUTERS/Danish Ismail/File Photo
Foto: REUTERS/Danish Ismail/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia jatuh karena mulai menyebarnya varian virus corona baru yang berbahaya di Afrika Selatan.

Pada Jumat (26/11/2021) pukul 13.33 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.656/ton, turun 1,48% dibanding harga penutupan kemarin.

Para ilmuwan di Afrika Selatan (Afsel) telah mendeteksi varian Covid-19 baru dengan banyak mutasi (VarianB.1.1.529).

"Sayangnya kami telah mendeteksi varian baru yang menjadi perhatian di Afrika Selatan," kata ahli virologi Tulio de Oliveira pada konferensi pers, Kamis (25/11/2021), sebagaimana dikutipAFP.

Mutasi virus corona muncul disebabkan oleh kurang meratanya vaksinasi di negara-negara benua tersebut. Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) John Nkengasong mengatakan hanya 6,6% dari 1,2 miliar penduduk Afrika yang sepenuhnya divaksinasi.

Menurut kabar terbaru, virus Varian B.1.1.529 sudah sampai di Hong Kong dengan penemuan dua kasus pada Kamis (25/11/2021). Varian B.1.1.529 saat ini sendiri sedang menjadi ketakutan baru.

Pasalnya virus inimembawa 32 mutasi pada sisi lonjakan proteinnya. Mutasi pada protein lonjakan dapat mempengaruhi kemampuan virus untuk menginfeksi sel dan juga menghambat kekebalan.

Hal ini dikhawatirkan akan kembali membuat ekonomi jadi lambat karena penurunan mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular