Dear SHIBArmy, Ini Dia Penyebab Kripto Shiba Inu Anjlok

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Kamis, 25/11/2021 16:05 WIB
Foto: Pemeilik anjing Shiba Inu memeluk binatang kesayangannya. (AP/Shizuo Kambayashi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga aset kripto (cryptocurrency) atau token berlogo anjing asal Jepang, Shiba Inu (SHIB), masih cenderung berada dalam tren pelemahan seiring dengan loyonya kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya sejak minggu kedua bulan ini. Para analis menyebutkan, amblesnya harga SHIB terjadi setelah sejumlah pemegang besar token (whale) melakukan aksi ambil untung (taking profit).

Menurut data Coinmarketcap.com, Kamis (25/11/2021), pukul 14.01 WIB, SHIB sudah anjlok 16,63% ke posisi US$ 0,00003992/token dalam sepekan terakhir. Sementara, sejak menyentuh harga tertinggi di US$ 0,00008845/token pada 28 Oktober 2021, harga token yang mengklaim diri sebagai 'pembunuh dogecoin'--token kripto meme lainnya--sudah anjlok 54,87%.


Adapun hari ini, token yang diciptakan pada Agustus tahun lalu ini mencoba bangkit dengan naik 1,77%.

Melansir Coindesk, Kamis (25/11), dengan mengacu pada data blockchain, tidak berdayanya SHIB setidaknya selama 2 pekan ini terjadi seiring adanya aksi ambil untung oleh pemegang token SHIB raksasa, di tengah pasar crypto pindah ke mode risk-off, yang merupakan situasi ketika para investor dan trader mengurangi eksposur mereka ke aset berisiko.

"Pasar kripto saat ini dalam mode risk-off setelah adanya rekor tertinggi baru yang dibuat oleh bitcoin dan ether [sekitar] dua minggu yang lalu," kata perusahaan analitik blockchain Nansen kepada CoinDesk, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (25/11).

Nansen menambahkan bahwa wajar harga aset kripto macam SHIB melorot karena investor mengurangi risiko saat ini.

Menurut Nansen, sejumlah wallet (dompet) dengan kepemilikan signifikan alias whale tercatat mengurangi posisi SHIB mereka baru-baru ini, yang mungkin karena adanya aksi ambil untung.

Data dari perusahaan data blockchain Santiment menunjukkan tren serupa. Jumlah transaksi whale, atau jumlah transaksi SHIB senilai lebih dari US$ 100.000, telah meningkat sejak awal November.

Sumber: Santiment, dilansir dari CoinDesk

Setali tiga uang, deposit aktif, atau jumlah alamat unik harian untuk melakukan deposit SHIB ke bursa terpusat (centralized exchange--contohnya Binance, CoinBase Pro dll), juga tercatat meningkat.

Menurut penjelasan metrik Santiment, lonjakan pada metrik deposit atau setoran aktif dapat mengindikasikan adanya peningkatan tekanan jual jangka pendek untuk token SHIB.

"Seperti aset apa pun, harga SHIB adalah produk dari penawaran dan permintaan ... persentase yang lebih besar dari pembeli SHIB jelas tertarik oleh daya tarik spekulatifnya saja," kata Rick Delaney, analis senior di OKEx Insights.

Rick melanjutkan, karena tertarik oleh kenaikan harga aset, banyak investor SHIB tidak memiliki keyakinan jangka panjang yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi mereka atau masuk kembali ke pasar saat harga turun alias buy the dip.


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik

Pages