Harga Tembaga Loyo Gara-Gara Biden Tunjuk Powell
Jakarta, CNBC Indonesia - Laju tembaga berada di bawah tekanan penguatan dolar AS yang membuat harganya melemah pada perdagangan siang ini.
Pada Rabu (24/11/2021) pukul 12.31 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.699/ton, turun 0,12% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Indeks dolar AS mencapai level tertinggi baru sejak 16 bulan yang lalu. Dolar yang lebih kuat membuat harga komoditas dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menominasikan Jerome Powell sebagai bos bank sentral Federal Reserve (The Fed, Senin (22/11/2021) malam waktu setempat. Ia dianggap sebagai orang yang tepat untuk pemulihan pandemi dan perjuangan AS melawan inflasi.
Dengan berlanjutnya Powell memimpin The Fed, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga pertama akan terjadi pada Juli 2022. "Kami berada di jalur kebijakan untuk melepas pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga dan penunjukan kembali (potensial) Powell menegaskan jalan itu," kata analis WisdomTree Nitesh Shah.
Sementara itu, persediaan tembaga berdasarkan waran di gudang yang terdaftar London Metal Exchange (LME) naik menjadi 62.775 ton dibandingkan dengan 23.300 ton sebulan yang lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)