
Babak Belur Saat Debut, Gimana Nasib Saham MTEL Hari Ini?

Pasca-IPO, Mitratel Mau Akuisisi Menara Lagi
Untuk diketahui, Mitratel baru saja mencatatkan sahamnya di BEI, Senin ini. Saham perusahaan dilepas di harga Rp 800/saham dengan jumlah 23.493.524.800 dan menghasilkan dana senilai Rp 18,79 triliun.
Dana dari hasil penawaran umum ini akan digunakan oleh perusahaan sebanyak 44% akan digunakan untuk belanja modal organik seperti penambahan kolokasi melalui penguatan dan penambahan menara telekomunikasi, pembangunan menara baru dan penambahan site baru, dan ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.
Lalu sebesar 56% akan digunakan untuk belanja modal anorganik, yakni untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari operator telekomunikasi dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang bersinergi dengan bisnis penyewaan menara.
Sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya seperti peningkatan sistem teknologi informasi dan penerapan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi.
Mitratel sendiri akan mulai mengakuisisi menara telekomunikasi lagi di tahun depan. Ini merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan untuk terus melakukan pertumbuhan dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan perusahaan.
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan perusahaan juga akan memulai pembangunan menara telekomunikasi baru sepanjang 2022 dan 2023 mendatang.
"Saat ini untuk akuisisi saya sampaikan kita sudah mulai proses. Dan untuk penggunaan dananya [hasil penawaran umum] 40% untuk pembangunan organik, sudah dipersiapkan sehingga pada 2022 dan 2023 kita mulai pembangunan organik. Di samping buat akuisisi, kita sedang persiapkan, diharapkan bisa mulai proses di 2022," kata Hendra dalam konferensi pers, Senin (22/11/2021).
INA Borong Saham MTEL
Diwartakan sebelumnya, Indonesia Investment Authority (INA) merealisasikan investasinya di sektor infrastruktur digital dan teknologi melalui saham MTEL.
Hal ini dilakukan dengan masuknya investasi INA melalui penawaran umum saham perdana Mitratel.
CIO INA Stefanus Hadiwidjaja mengatakan keikutsertaan INA sebagai salah satu investor dalam IPO Mitratel merupakan wujud nyata komitmen INA untuk mendukung akselerasi pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur digital di Indonesia, terutama sektor menara telekomunikasi.
"IPO Mitratel merupakan penyaluran dana investasi pertama dari INA sebagai sovereign wealth fund Indonesia di bidang infrastruktur digital dan teknologi," kata Stefanus dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
"Kami memilih proyek yang kami berikan investasi secara hati-hati dengan, antara lain, melakukan proses uji tuntas yang menyeluruh, memastikan bisnis tersebut layak secara komersial, serta menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dan ESG," lanjutnya.
Stefanus mengharapkan dengan dana yang berhasil diperoleh Mitratel melalui IPO ini akan dapat mendorong infrastruktur digital Indonesia dan dalam jangka panjang dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)[Gambas:Video CNBC]