Impor China Naik Nyaris 100%, Harga Tembaga Cerah Pagi Ini

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 22/11/2021 09:19 WIB
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan awal pekan ini terdorong kenaikan impor dari China, konsumen utama logam dunia.

Pada Senin (22/11/2021) pukul 08:19 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 6.663,75, naik 0,15% dari posisi pekan lalu.


Sumber: Investing.com

Administrasi Umum Kepabeanan pada Minggu (21/11/2021), melaporkan impor potongan tembaga China sebesar 133.011 ton pada Oktober 2021. Jumlah tersebut naik 98.09% year-on-year (yoy) dibandingkan Oktober 2020.

Pemulihan ekonomi jadi alasan kenapa pertumbuhan impor tembaga negeri panda tersebut nyaris mencapai 100%. Dalam jangka panjang, didukung transisi energi global, yang mendorong permintaan tembaga dalam teknologi energi terbarukan dan penyimpanan baterai. Ini dilaporkan oleh Departemen Industri, Sains, Energi, dan Sumber Daya Pemerintah Australia (DISER).

"Teknologi yang muncul, seperti kendaraan listrik dan perangkat konsumen portabel, juga cenderung berperan dalam membangun permintaan tembaga dari waktu ke waktu. Pengeluaran infrastruktur di berbagai negara (terutama AS) menghadirkan potensi kenaikan lebih lanjut untuk permintaan tembaga selama periode perkiraan, meskipun skalanya belum jelas," kata DISER dalam laporannya.

Akan tetapi, kinerja sektor properti yang turun membuat permintaan tembaga juga tergerus. Hal ini tercermin dari impor tembaga yang tumbuh negatif 1,07% dari bulan ke bulan (month-to-month/mtm).

Harga rumah baru turun rata-rata 0,2% bulan lalu dari September, menurut perhitungan Reuters dari data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) pada hari Senin. Ini meruakan penurunan pertama sejak Maret 2015.

Sumber: Investing.com

Konstruksi baru mulai turun 33,14% yoy di Oktober, lebih besar dari penurunan 13,54% pada September. Sementara itu, investasi keseluruhan oleh pengembang dalam proyek turun 5,4%, lebih dalam dari penurunan 3,5% sebulan sebelumnya.

Sebagai informasi, sektor properti menyumbang sebagian besar konsumsi tembaga dan China adalah konsumen tembaga terbesar di dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Tembaga Cetak Rekor Baru, MDKA-ANTAM Panen Cuan?