
Dua 'Hantu' Ini Jadi Ancaman Buat Harga Tembaga, Apa Saja?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga pasar LME (London Metal Exchange) turun pada perdagangan siang ini. Ada dua faktor pemberat harga tembaga yaitu langkah mengurangi stimulus ekonomi dan hasil impor tembaga China pada Agustus 2021.
Pada Selasa (7/9/2021) pukul 11:40 WIB, harga tembaga tercatat US$ 4,3055/ton. Turun 0,38% dari harga penutupan kemarin.
![]() |
Bank sentral Eropa (ECB) akan berdiskusi mengenai pengurangan stimulus pada hari Kamis pekan ini setelah melihat ekonomi Benua Biru yang mulai bangkit. ECB telah memberikan dukungan moneter untuk negara-negara di Eropa sejak awal pandemi virus corona.
Diskusi ini diperkirakan akan panas karena forum terbelah. Satu sisi menyetujui aksi ini segera dilakukan karena ekonomi terlihat bangkit. Namun di sisi lain pandemi belum selesai dan varian baru menghantui sehingga pelaksanaan pengurangan stimulus disarankan jangan terburu-buru.
Perlu diketahui, tembaga sering digunakan sebagai ukuran kondisi ekonomi dunia. Sehingga kebijakan apa pun terkait ekonomi global berpengaruh terhadap laju harga tembaga.
Impor tembaga China kembali turun pada Agustus 2021 karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harga tembaga yang mahal sehingga sulit diserap pasar. Tercatat impor tembaga sudah turun selama lima bulan berturut-turut.
Impor tembaga China tercatat sebesar 394.071 ton pada bulan lalu. Turun 7% dibanding Juli 2021 dan turun 41% year-on-year (y-o-y).
Aktivitas ekonomi China yangmelambat tercermin dari indeks PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur dan jasa yang melambat pada Agustus dan masuk zona kontraksi. Lemahnya ekonomi China membuat permintaan tembaga berkurang.
China adalah konsumen tembaga terbesar di dunia. Sehingga gejolak permintaannya memiliki pengaruh terhadap harga tembaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga