
Banyak Sentimen Bermunculan, Bos The Fed Bisa Lengser?

Yang paling menyita perhatian di depan depan yakni kemungkinan digantinya ketua The Fed, Jerome Powell.
Masa kepemimpinan Powell akan berakhir di bulan Februari tahun depan, Presiden AS Joe Biden bisa memilihnya kembali untuk melanjutkan ke periode kedua.
Powell masih menjadi favorit untuk melanjutkan kepemimpinannya. Namun, Biden saat ini sudah mewawancarai Powell dan salah satu kandidat lainnya Lael Brainard, wanita yang sudah menjabat dewan gubernur The Fed sejak 2014.
Keputusan apakah Powell akan diganti atau tidak bisa terjadi di pekan depan, dan bisa memberikan dampak signifikan ke pasar finansial, volatilitas pun diperkirakan akan meningkat.
Brainard dianggap lebih dovish ketimbang Powell, artinya jika dia ditunjuk besar kemungkinan The Fed akan mempertahan suku bunga rendah lebih lama.
Untuk saat ini, di bawah kepemimpinan Powell, pasar melihat The Fed akan mulai menaikkan suku bunga di semester II tahun depan.
"Anda akan melihat pasar saham menguat dalam 10 menit pertama jika Brainard yang terpilih, dan lebih dari 10 menit reaksi di pasar obligasi," kata Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Global Advisors, sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (18/11).
Sementara itu, Jeff Schulze, ahli strategi investasi di ClearBridge Investments mengatakan pasar akan menguat memasuki 2022 jika ada perubahan pimpinan The Fed.
"Jika ada perubahan di pucuk pimpinan The Fed, saya pikir pasar akan terus menguat hingga ke 2022," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
