Persediaan Melimpah, Harga Tembaga Melemah

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 November 2021 16:20
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak turun pada perdagangan hari ini karena meningkatnya persediaan di gudang.

Pada Kamis (18/11/2021) pukul 14:27 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.349,25/ton, turun 0,61% dibandingkan harga penutupan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

"Tekanan permintaan meningkat tidak hanya di sektor properti dan konstruksi China, tetapi juga di sektor manufaktur," kata analis ANZ Soni Kumari.

"Namun, kami melihat keterbatasan pasokan bertahan dalam jangka pendek. Ini dapat memberikan peluang lain bagi harga untuk mencapai $10.000 per ton pada awal 2022. Kami mulai melihat dampak penurunan dan kenaikan suku bunga pada harga logam mulai kuartal kedua 2022," tambahnya.

Persediaan tembaga di gudang London Metal Exchange (LME) per 17 November tercatat 99.450 ton. Jumlah ini naik 5,88% dibandingkan persediaan 16 November.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular