Tak Cuma Caplok Bank, Akulaku Juga Caplok Emiten Kurir RI

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Kamis, 18/11/2021 15:40 WIB
Foto: Dok Akulaku

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pemilik jasa kurir GED yang sebagian sahamnya dimiliki fintech Akulaku PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) berencana melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.

Menurut keterbukaan informasi yang terbit pada Senin (16/11/2021), TNCA akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 800 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan masih belum ditetapkan.

Untuk memuluskan rencana tersebut, TNCA akan meminta persetujuan kepada para pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Desember 2021.


Setelah itu, TNCA akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera setelah rencana rights issue tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB.

Hal tersebut berpedoman pada ketentuan bahwa jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan tanggal efektifnya pernyataan pendaftaran atas PMHMETD I tidak lebih dari 12 bulan sesuai aturan yang berlaku.

Dana hasil rights issue ini akan digunakan TNCA untuk mengambil alih saham perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Staco Mandiri (ASM) dengan nilai transaksi sebesar Rp100.982.700.000 (Rp 100,98 miliar).

Menurut keterbukaan informasi, Selasa (16/11), seiring dengan proses akuisisi tersebut, TNCA juga akan meningkatkan penyertaan modal perseroan dalam ASM sebesar Rp 126.807.932.376 (Rp 126,81 miliar).

Asal tahu saja berdasarkan laporan keuangan ASM per 30 September 2021, ASM dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri Dua yang menguasai 63,68% saham perusahaan. ASM dulunya bernama PT Staco Jasapratama, sebelum akhirnya pada Juni 2011 berganti menggunakan nama saat ini setelah Dana Pensiun Bank Mandiri Dua menjadi pemegang saham mayoritas (63%).

Selain Mandiri, Yayasan Kesejahteraan Pensiunan BDN, PT Tugu Pratama Interindo, dan Dana Pensiun Pertamina juga menguasai ASM dengan kepemilikan masing-masing 13,58%, 5,28%, 3,73%. Di samping keempat pemegang saham tersebut, masih ada 6 pemegang saham ASM lain per kuartal III 2021.

Masuknya Pengendali Baru, Siap Tender Wajib

Dalam rights issue ini, PT Kolaborasi Usaha Indonesia (KUI) bertindak sebagai pembeli siaga yang akan mengambil sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lainnya sebagaimana diatur dalam Conditional Standby Purchaser Agreement (Perjanjian Pembeli Siaga Bersyarat) yang akan ditandatangani kemudian.

Dengan bertindaknya KUI sebagai pembeli siaga dalam PMHMETD I, kepemilikan saham dari pemegang saham utama Perseroan lainnya setelah rights issue akan terdilusi.

Dengan demikian, setelah pelaksanaan PMHMETD I, KUI akan memiliki lembar saham yang mewakili lebih dari 50% dari modal ditempatkan dan disetor TNCA yang akan menyebabkan KUI menjadi pengendali baru dalam Perseroan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, KUI berkomitmen untuk melakukan kewajiban penawaran tender wajib kepada para pemegang saham Perseroan sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka," kata manajemen TNCA, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (18/11).


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jamu & Kosmetik Asli RI "Jajah" Pasar Timur Tengah hingga Korea

Pages