
Tak Cuma Caplok Bank, Akulaku Juga Caplok Emiten Kurir RI

Menurut prospektus TNCA saat melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada Juni 2018 silam, Kim Johanes juga tercatat sebagai ultimate shareholder/pengendali Perseroan.
Mulanya, saat IPO, entitas induk langsung TNCA adalah PT Biro Perjalanan Wisata Mila, sedangkan Entitas Induk Utama Perseroan adalah PT Intra Asia Corpora.
Mengacu pada data prospektus IPO TNCA, Kim Johanes memegang 99,9% saham PT Intra Asia Corpora.
Nah, Intra Asia Corpora menggenggam masing-masing 74,55% saham PT Biro Perjalanan Wisata Mila, 99,19% di PT Asuransi Intra Asia, serta 99,92% di PT Carita Karya Graha. Ketiga perusahaan ini adalah pemegang saham awal TNCA saat IPO. Biro Perjalanan memiliki 41,35% di TNCA, sedangkan Asuransi Intra Asia 22,56% dan Carita Karya 36,09%.
Seiring berjalannya waktu, porsi kepemilikan saham Biro Perjalanan dan Carita Karya di TNCA semakin tergerus hingga habis seiring masuknya Holyhead East Limited dan PT Belanja Hitungan Detik pada 2019.
Nama Kim sempat kembali terdengar di pemberitaan saat dikabarkan ingin menyelamatkan maskapai penerbangan BUMN PT Merpati Nusantara Airlines pada 2018 silam.
Kala itu, melalui PT Intra Asia Corpora, Kim Johanes siap menggelontorkan Rp 6,4 triliun sebagai modal usaha agar Merpati kembali mengangkasa.
Namun, wacana proses investasi tersebut kemudian hilang dari pemberitaan. Saat ini, Merpati masuk ke dalam rencana penutupan tujuh BUMN yang sudah 'mati suri' akan segera dilaksanakan jelang akhir tahun ini.
Kim Johanes sendiri bukan tokoh baru di industri penerbangan nasional. Dulu, dia sempat memegang kendali atas Kartika Airlines melalui perusahaan yang sama yakni Intra Asia Corpora.
Pada 19 Juli 2010, kabar ekspansi Kartika Airlines santer terdengar setelah Kim Johanes Mulia menandatangani pembelian 30 unit pesawat Sukhoi Superjet 100 senilai US$ 840 juta dari Sukhoi Civil Aircraft.
Lokasi penandatanganan jual-beli pesawat itu pun bertempat di ajang bergengsi yakni Farnborough Air Show 2010.
Dikutip dari situs Kementerian Perhubungan, rencananya Sukhoi itu akan datang 1 unit setiap bulan mulai 2012.
Intra Asia Corpora yang merupakan perusahaan investasi ini pernah menguasai Kartika Airlines, tetapi kini maskapai tersebut sudah tidak beroperasi lagi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)[Gambas:Video CNBC]
