Analisis Teknikal

Sukses Rebound, Sesi 2 IHSG Bisa Lanjut Ga Ya?

Putra, CNBC Indonesia
16 November 2021 12:09
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dari zona koreksi ke zona apresiasi. Hingga sesi I perdagangan Selasa (16/11/2021), IHSG ditutup menguat 0,42% ke level 6.644,02.

Indeks dibuka ambles 0,27% ke level 6.598,41. Namun selang tak berapa lama IHSG memangkas pelemahan dan berbalik menguat. Indeks bergerak di rentang terendahnya di 6.592,23 dan tertingginya di 6.654,52.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi mencapai Rp 6,84 triliun hingga sesi istirahat pertama. Asing net sell di pasar reguler senilai Rp 6,12 miliar. Terpantau 275 saham menguat, 216 melamah dan 167 stagan.

Wall Street semalam ditutup variatif. Dow Jones dan Nasdaq Composite melemah tipis 0,04% sedangkan S&P 500 flat.

Performa Wall Street memang tak cukup kuat untuk menjadi katalis positif untuk saham-saham domestik. Namun koreksi IHSG yang sudah berlangsung dua hari beruntun membuka peluang indeks untuk mengalami rebound.

Dari sisi sentimen yang mewarnai perdagangan hari ini antara lain pertemuan dua pemimpin negara "raksasa" di dunia akan perhatian hari ini. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dijadwalkan akan bertemu secara virtual.

Dalam agenda tersebut, kedua pemimpin negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia ini memusatkan diskusi dalam beberapa hal termasuk perdagangan, teknologi, Xinjiang, dan terutama Taiwan. Khusus soal Taiwan, Beijing disebut-sebut meminta AS agar mundur dari dukungannya terhadap Taipei.

Sementara itu, pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia memang sudah terkendali, tetapi bukan berarti sudah selesai. Lonjakan kasus masih bisa terjadi, melihat perkembangan di negara-negara lain, termasuk adanya mutasi baru virus corona.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan mutasi virus corona AY.4.2 yang menyebabkan lonjakan kasus di Inggris dan mulai ditemukan di Singapura dan Malaysia belum ditemukan di tanah air.

Setelah indeks menguat % di sesi I, bagaimana arah pergerakan indeks di sesi II? Masih bisa lanjut? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.654 dan selanjutnya di 6.703 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekatnya di level 6.616 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 50,06 dan cenderung berada di zona netral. Dengan adanya rebound di sesi I dan mempertimbangkan faktor teknikal, IHSG di sesi II berpeluang cenderung sideways.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular