Analisis

Neraca Dagang Bisa Surplus 18 Bulan, Rupiah ke Rp 14.100/US$?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 November 2021 07:55
rupiah detik
Foto: detik.com

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan dari pekan lalu. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR berpeluang menguat pekan ini dengan syarat mampu menembus 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran Rp 14.220/US$ hingga Rp 14.200/US$.

Peluang penguatan rupiah masih ditopang pola Shooting Star yang dibentuk pada Jumat (5/11/2021). Pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.

Selain itu indikator Stochastic pada grafik harian bergerak turun tetapi belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold).

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, ketika USD/IDR mencapai oversold, maka kemungkinan akan berbalik naik, artinya rupiah berisiko terkoreksi. Dengan stochastic yang belum mencapi oversold, artinya rupiah masih berpeluang menguat.

Seperti disebutkan sebelumnya, rupiah harus menembus MA 50 secara konsisten untuk menguat, dengan target terdekat di Rp 14.170/US$. Jika level tersebut dilewati, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.100/US$ di pekan ini.

Sementara itu jika kembali melewati Rp 14.300/US$, rupiah berisiko melemah ke kisaran Rp 14.320/US$ hingga Rp 14.330/US$ yang berada di kisaran MA 100 dan 200. Penembusan ke atas level tersebut akan membuat rupiah melemah lebih jauh, setidaknya ke Rp 14.385/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular