Harga Minyak Nyungsep 3 Pekan Beruntun, Gegara The Fed nih!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 November 2021 08:05
Ilustrasi Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,86% secara point-to-point. Indeks ini naik dalam tiga pekan beruntun, persis dengan periode kejatuhan harga minyak.

Penguatan dolar AS datang dari persepsi investor bahwa bank sentral The Federal Reserve/The Fed kemungkinan akan mempercepat kenaikan suku bunga acuan demi meredam laju inflasi. Bulan lalu, inflasi di Negeri Stars and Stripes mencapai 6,2% year-on-year (yoy), tertinggi sejak Oktober 1990.

Saat suku bunga acuan naik, maka imbalan investasi di aset berbasis dolar AS (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut terungkit. Akibatnya, dolar AS menjadi buruan pelaku pasar sehingga semakin 'mahal'.

"Minggu ini, kita diingatkan bahwa pasar minyak tidak hanya dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan. Namun juga perkiraan arah kebijakan moneter. Suku bunga tinggi akan mendukung penguatan dolar AS dan menekan harga minyak," kata Louise Dickson, Senior Oil Markets Analyst di Rystad Energy, seperti diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular