The Fed Merasuk ke Mana-mana, Termasuk Harga Tembaga

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
12 November 2021 13:49
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia turun pada perdagangan siang ini seiring dengan penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) karena ekspektasi kenaikan suku bunga.

Pada Jumat (12/11/2021) pukul 13:00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.611,50, turun 0,23% dibandingkan harga penutupan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

Dolar AS menguat mencapai titik tertinggi sejak Juli 2020 pada hari ini. Penyebabnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan Federal Reserve (The Fed) menyusul data inflasi AS yang di atas ekspektasi.

Inflasi AS Oktober dilaporkan tumbuh 6,2% year-on-year (yoy), naik dari bulan sebelumnya sebesar 5,4% yoy. Angka tersebut berada di atas ekspektasi analis sebesar 5,8% yoy.

Dolar yang menguat menekan tembaga karena logam yang diperdagangkan dengan greenback dijual lebih mahal dibandingkan dengan mata uang lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular