Saham Tidur Bangkit, Bergerak Liar to The Moon

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
12 November 2021 09:58
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjauhi level tertingginya 6.691,34, sejumlah saham berkapitalisasi pasar mini (small cap) melonjak tinggi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (12/11/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.41 WIB, IHSG turun 0,25% ke posisi 6.674,74 dengan nilai transaksi Rp 3 triliun dan volume perdagangan 7,85 miliar saham.

Kendati IHSG melemah, asing melakukan beli bersih Rp 91,73 miliar di pasar reguler dan beli bersih RP 11,24 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Berikut 5 saham small cap yang mencatatkan kenaikan tertinggi pagi ini.

  1. Agro Yasa Lestari (AYLS), saham +25,00%, ke Rp 270/saham, nilai transaksi Rp 10,2 M

  2. Berkah Beton Sadaya (BEBS), +17,01%, ke Rp 2.820/saham, nilai transaksi Rp M

  3. Central Proteina Prima (CPRO), +14,71%, ke Rp 78/saham, nilai transaksi Rp 124,0 M

  4. Metro Realty (MTSM), +7,77%, ke Rp 222/saham, nilai transaksi Rp 2,42 M

  5. Trimitra Prawara Goldland (ATAP), +6,73%, ke Rp 222/saham, nilai transaksi Rp 10,6 M

Saham emiten perdagangan jasa AYLS memimpin 'klasemen' dengan melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25%. Kemarin, saham ini juga menyentuh ARA 25%.

Alhasil dalam sepekan, saham ini melambung 87,50% dan dalam sebulan melejit 39,18%.

Saham AYLS memang sering bergerak liar akhir-akhir ini. Ini dibuktikan dengan dua kali pemberlakuan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham AYLS seiring lonjakan harga signifikan oleh bursa.

Adapun suspensi tersebut diberlakukan pada 22-23 September 2021 dan 28 September 2021-12 Oktober 2021.

Saham emiten konstruksi BEBS pun terangkat 17,01% ke Rp 2.820/saham. Dengan ini, dalam seminggu saham BEBS melesat 24,02% dan dalam sebulan terkerek 65,01%.

Saham emiten budidaya udang dan makanan olahan CPRO juga melaju kencang dengan naik 14,71%. Nilai transaksi saham ini pun jumbo, yakni Rp 124,0 miliar.

Selama 4 hari terakhir, saham CPRO berhasil bangkit dari 'tidur' di level gocap atau Rp 50/saham, setelah terakhir bergerak di bursa pada 25 September 2018 di harga Rp 51/saham. Sejatinya, saham CPRO sudah cenderung tertahan di level gocap sejak pertengahan Februari 2017.

Kemarin, saham CPRO ditutup melonjak 21,43% ke Rp 68/saham.

Sebelumnya, pada Selasa (9/11) dan Rabu (10/11), saham emiten produk seafood dengan brand Fiesta Seafood dan Champ Seafood ini berhasil lepas landas dari level Rp 50/saham dengan kenaikan masing-masing sebesar 4,00% dan 7,69%.

Kenaikan saham CPRO terjadi di tengah adanya transaksi negosiasi jumbo senilai Rp 960 miliar di saham tersebut pada Selasa (9/11) lalu.

Diwartakan CNBC Indonesia, Selasa (9/11), data perdagangan mencatat ada sebanyak 267,5 juta lot saham CPRO ditransaksikan di pasar negosiasi di harga Rp 50/unit untuk emiten yang bergerak di sektor tambak udang ini.

CPRO dijual asing melalui broker PT Minna Padi Investama Sekuritas (MU) dan dibeli oleh broker yang sama yang artinya transaksi ini merupakan transaksi tutup sendiri alias crossing.

Dari total transaksi, asing berpartisipasi menjual bersih sebanyak Rp 960 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Deretan 5 Saham 'Receh' Idola Para Investor!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular