
Utang Garuda Tembus Rp 128 T, Ping An Mau Masuk ke Bank NOBU?

5.Ping An Mau Masuk, Begini Penjelasan Bank Nobu
Perusahaan raksasa keuangan asal China, Ping An Insurance Company of China Ltd (Ping An), dikabarkan akan menjadi investor baru di emiten bank yang terafiliasi dengan Grup Lippo, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Menurut kabar yang berhembus di kalangan pelaku pasar, Ping An akan masuk menjadi investor NOBU melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang dilaksanakan Bank Nobu.
Mengenai rencana masuknya Pin An, Corporate Secretary & Investor Relation NOBU, Mario Satrio membeberkan belum mengetahui mengenai rencana strategis tersebut.
"Hingga saat ini kami tidak mengetahui sama sekali terkait rencana tersebut," kata Mario, kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/11/2021).
6.MI Kok Lepas Saham Bukalapak, Ada Apa Nih?
Manajer Investasi (MI) mulai melepas saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebagai aset dasar (underlying asset) produk reksa dana. Saham BUKA terpantau sempat masuk dalam 10 besar underlying aset reksa dana sejumlah MI.
Head of Business Development Division PT Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi mengakui telah melakukan pengurangan portofolionya di saham BUKA dan mengalihkannya ke saham lain. Salah satu penyebabnya adalah harga sahamnya yang terus mengalami penurunan sejak penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Agustus lalu.
Penurunan harga saham ini terjadi karena valuasi yang ditawarkan atas saham BUKA cukup mahal dengan price to earning ratio (PER) di atas 20 kali.
7.Kinerja Masih Merah, tapi Alam Sutera Berhasil Pangkas Rugi
Perusahaan properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatatkan penurunan nilai kerugian yang signifikan menjadi senilai Rp 138,95 miliar pada akhir September 2021 lalu. Turun drastis dari kerugian yang dibukukan perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,004 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai rugi per saham juga turun menjadi Rp 7,07 dari sebelumnya rugi Rp 51,10/saham.
Penurunan kerugian ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan perusahaan menjadi Rp 1,77 triliun atau tumbuh 60,42% secara tahunan (year on year/YoY) dari akhir kuartal ketiga tahun lalu yang senilai Rp 1,10 triliun.
8.Gak Ada Lagi Cuan Jual Menara, Laba XL Anjlok 51% Jadi Rp 1 T
Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan laba bersih Rp 1,02 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2021 (Q3).
Laba ini turun signifikan sebesar 51,01% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,07 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham juga ikut terseret turun menjadi Rp 95 dari sebelumnya Rp 194.
Laba bersih ini turun kendati pendapatan emiten milik Axiata Berhad Malaysia ini naik tipis 0,73% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 19,80 triliun. Sedangkan pada akhir September 2020 pendapatan perusahaan sebesar Rp 19,65 triliun.
9.Diam-diam, Kaesang GK Hebat Caplok 8% Saham Emiten Udang PMMP
Emiten pengolahan udang PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mengumumkan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dan perjanjian jual beli saham dengan PT Harapan Bangsa Kita alias GK Hebat, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang akselerasi bisnis pengolahan makanan dan minuman.
GK Hebat adalah perusahaan induk yang berkantor di Generali Tower, Jakarta Selatan, yang membawahi sejumlah bisnis di antaranya Sang Pisang, Yang Ayam, Ternakopi, Siap Mas, Let's Toast, dan Enigma Camp.
Perusahaan ini dibentuk oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama dengan mitranya yakni Anthony Pradiptya, putra dari mantan petinggi Grup Sinarmas Gandi Sulistiyanto yang kini menjadi Dubes RI di Korea Selatan.
[Gambas:Video CNBC]
