Seberapa Aman Modal Bank-Asuransi-Multifinance? Ini Kata OJK

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Senin, 08/11/2021 13:30 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada September ini stabilitas sistem keuangan masih terjaga, mulai dari perbankan, pasar modal, hingga jasa keuangan non-bank baik fintech lending, asuransi hingga perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing).

Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang tumbuh 2,21% secara tahunan pada September atau nilai kredit yang tersalurkan mencapai Rp 5.652 triliun.

Berdasarkan sektornya, transportasi tercatat tumbuh paling kencang yakni 14,59%, diikuti sektor pertanian 4,34%, rumah tangga 3,77% dan konstruksi 3,6%.


Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,69% secara tahunan menjadi Rp 7.162,3 triliun.

Di sisi lain, penghimpunan dana di pasar modal sampai dengan 26 Oktober 2021 meningkat jadi Rp 273,93 triliun dari posisi September yang senilai Rp 266,82 triliun. Hal ini juga diikuti dengan meningkatnya nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana dari sebelumnya Rp 551,76 triliun menjadi Rp 563,85 triliun.

Foto: Kredit Perbankan, September 2021, OJK
Kredit Perbankan, September 2021, OJK

"Stabilitas sistem keuangan pada September 2021 terjaga dengan kinerja yang bertumbuh positif terlihat pada pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana di pasar modal seiring terkendalinya pandemi Covid-19 dan meningkatnya aktivitas perekonomian," kata Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Foto: Pasar Modal, September 2021, OJK
Pasar Modal, September 2021, OJK

Menurut Sekar, aktivitas perekonomian global mulai pulih sejalan penyebaran Covid-19 varian delta mulai mereda dan peningkatan vaksinasi khususnya di negara berkembang.

"OJK secara berkelanjutan melakukan asesmen terhadap sektor jasa keuangan dan perekonomian untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi nasional serta terus memperkuat sinergi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan," bebernya.

Foto: Kinerja Pembiayaan, OJK, September 2021
Kinerja Pembiayaan, OJK, September 2021

Berdasarkan data OJK, sektor peer to peer lending, pada September ini penyaluran kredit tercatat melesat 116,2% secara tahunan atau sebesar Rp 27,48 triliun.

Sementara, piutang perusahaan pembiayaan (multifinance) melanjutkan tren perbaikan meskipun masih terkontraksi dengan tumbuh -7,0% secara tahunan menjadi Rp 359,1 triliun.

Dari sisi profil risiko seluruh lembaga jasa keuangan, tercatat NPL (kredit bermasalah) gross perbankan turun menjadi 3,22% pada September dari bulan sebelumnya 3,35%. NPF gross perusahaan pembiayaan juga turun dari 3,90% menjadi 3,85%.

OJK mencatat, permodalan lembaga jasa keuangan terpantau kuat.

Foto: Permodalan Jasa Keuangan, OJK, September 2021
Permodalan Jasa Keuangan, OJK, September 2021

Hal itu terungkap dari data Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal industri perbankan sebesar 25,24%, jauh di atas threshold.

Risk-Based Capital (RBC) atau rasio modal berbasis risiko dari industri asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing tercatat sebesar 587,74% dan 341,61%, jauh di atas ambang batas ketentuan sebesar 120%.

Begitupun gearing ratio (rasio kesehatan multifinance) perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 1,95 kali, di bawah batas maksimum 10 kali.

Gearing ratio ini mengukur seberapa besar multifinance bergantung pada utang melalui perbandingan dengan modal sendiri.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi