Inflasi di AS Diramal Makin Tinggi, Perak Makin Berkilau

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
08 November 2021 11:14
Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat pada perdagangan awal pekan ini seiring dengan laju mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang tertahan karena sikap The Fed terhadap kebijakan suku bunga acuan.

Pada Senin (8/11/2021) pukul 10.10 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 24,2200, naik 0,21% dibandingkan posisi kemarin.

perakSumber: Refinitiv

Indeks dolar AS terpantau stabil di 94,32, sama seperti posisi kemarin. Laju dolar AS masih tertahan karena sikap 'sabar' Bank Sentral Amerika (Bank Federal Reserve/The Fed) terhadap kenaikan suku bunga bahkan ketika inflasi melonjak.

Angka inflasi untuk bulan Oktober yang akan dirilis Kamis (11/10/2021) diperkirakan akan bertumbuh 5,8% dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy), naik dari bulan September 5,4% yoy. Inflasi yang semakin panas diyakini akan jadi ujian besar dari sikap The Fed yang enggan segera menaikkan tingkat suku bunga.

Perak merupakan salah satu logam yang memiliki fungsi lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi AS diperkirakan tinggi dan belum ada aksi kebijakan moneter seperti kenaikan suku bunga, maka harga perak masih diuntungkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular