
Siapa Orang Kaya Baru yang Jual Bank Fama Rp 909 M ke Emtek?

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerasi milik Eddy Sariaatmadja, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) resmi akan mengakuisisi PT Bank Fama International dengan kepemilikan mayoritas sebanyak 93%. Akuisisi ini dilakukan melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV).
Pembelian bank ini dilakukan dengan membeli saham dari pemilik sekaligus manajemen perusahaan. EMV akan membeli sebanyak 9.089.503.800 lembar saham Bank Fama dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara Rp 908,95 miliar.
Terdiri dari 4.428.701.427 saham yang dimiliki oleh Junus Jen Suherman, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Edi Susanto, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Dewi Janti, dan 1.252.230.621 saham yang dimiliki PT Surya Putra Mandiri Sejahtera.
Siapa pemilik bank ini sebenarnya?
Mengacu situs perusahaan, Junus Jen Suherman adalah Komisaris Utama di bank ini. Dia menyelesaikan pendidikan di California, Amerika Serikat jurusan Business Administration tahun 1981.
Kemudian pada 1987-2005 Junus menjadi Presiden Direktur di PT Famatex dan PT Bandung Sakura Textile Mills (BSTM) dan sejak 1993 sampai sekarang menjabat Komisaris Utama Bank Fama International.
Kemudian, Edi Susanto adalah direktur bisnis perusahaan. Edi menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di Bandung pada 1968. Sejak 1968-1993 bekerja di Pabrik Tenun 'Sinar' menjabat sebagai Asisten Direktur dan Direktur.
Dia masuk di Bank Fama pada 2003 dan menjabat berbagai posisi strategis, antara lain Komisaris selama tiga tahun, Direktur Utama selama tujuh tahun dan sejak 2004 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis.
Adapun, pemegang saham individu lainnya adalah Dewi Janti dan sisanya milik PT Surya Putra Mandiri Sejahtera, perusahaan yang juga berdomisili di Jalan Asia Afrika Nomor 115, Bandung.
Sebagai informasi, Bank Fama didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. Kantor pusatnya di Kota Bandung, Jawa Barat.
Perseroan memiliki jaringan kantor operasional yang terdiri dari 1 kantor cabang dan 6 kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Bandung, Jakarta dan Tangerang yang fokus pada nasabah ritel, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM).
Berdasarkan laporan keuangan 2020, Bank Fama berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 47,71 miliar, turun 7,76% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 51,72 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik pun merosot 20,55% secara yoy menjadi Rp 11,23 miliar, dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 14,16 miliar.
Per akhir Desember 2020, Bank Fama berhasil membukukan kredit Rp 766,68 miliar, lebih kecil dari kredit tahun 2019 sebesar Rp 854,36 miliar.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nilai Emtek Caplok Bank Fama Sebesar Rp 908 M