
GoTo Ada Bank Jago & Shopee-BKE, Emtek Bakal Punya Grab Bank?

Jakarta, CNBC Indonesia - Peta persaingan konglomerasi besar di bisnis bank digital tanah air makin semarak. Sejumlah perusahaan rintisan raksasa di Indonesia bersaing ketat mencaplok bank-bank kecil.
Setelah sebelumnya GoTo memiliki saham di bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO), kemudian induk Shopee, Sea Limited (Sea Grup) menjadi pemegang saham PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE), dan kini, Grup Emtek bakal mengakuisisi 93% saham PT Bank Fama International melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama (EMV).
Berdasarkan prospektus ringkas rencana pengambilalihan yang diterbitkan perusahaan, nantinya EMV akan membeli sebanyak 9.089.503.800 lembar saham Bank Fama, yang mewakili 93 persen total saham yang ditempatkan di Bank Fama.
Saham yang akan dibeli EMV terdiri dari 4.428.701.427 saham yang dimiliki oleh Junus Jen Suherman, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Edi Susanto, 1.704.285.876 saham yang dimiliki Dewi Janti, dan 1.252.230.621 saham yang dimiliki PT Surya Putra Mandiri Sejahtera.
Pengambilalihan Bank Fama sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang dari EMV untuk mengembangkan usahanya di Indonesia, termasuk untuk mendukung gerakan pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan dan akses perbankan pada sektor UMKM.
"Pengambilalihan yang diusulkan mewakili investasi strategis oleh EMV dan diharapkan meningkatkan pendapatan di masa depan dan nilai dari EMV," ungkap manajemen, dikutip Jumat (5/11/2021).
Rencana akuisisi ini memang berhembus kencang sebelumnya menyusul hengkangnya eks Presiden Direktur dan CEO PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Tigor M Siahaan yang dirumorkan akan memimpin bank yang disebutkan terafiliasi oleh raksasa penyedia jasa ride-hailing Grab dan Grup Emtek. Tigor sebelumnya mengajukan pengunduran diri dari jabatan yang diembannya di CIMB Niaga pada 21 Oktober 2021.
Berdasarkan pemberitaan CNBC Indonesia, melansir DealStreetAsia, pada 27 September 2021, Grab dikabarkan sedang menjajaki kerja sama potensial dengan perbankan Indonesia, mengikuti langkah sang rival seperti Gojek dan induk e-commerce Shopee--Sea Ltd--yang telah membeli sejumlah saham perbankan lokal.
Disebutkan, nantinya Grab akan bergabung dengan konsorsium yang dipimpin oleh konglomerat media dan teknologi milik pengusaha Eddy K Sariaatmadja, Grup Emtek. Konsorsium tersebut akan mendapatkan bagian saham bank apabila rencana terealisasi. Adapun pembicaraan mengenai hal ini disebutkan sudah berada di tahap lanjut.
Berdasarkan infomasi di situs perusahaan, Bank Fama berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung. Bank ini didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993. Perseroan memiliki jaringan kantor operasional yang terdiri dari 1 kantor cabang dan 6 kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Bandung, Jakarta dan Tangerang.
Pada akhir 2020, Bank Fama sempat berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), akan tetapi rencana tersebut batal karena pertimbangan tertentu.
Berdasarkan laporan keuangan 2020, Bank Fama berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih Rp 47,71 miliar, turun 7,76% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 51,72 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik pun merosot 20,55% secara yoy menjadi Rp 11,23 miliar, dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 14,16 miliar.
Per akhir Desember 2020, Bank Fama berhasil membukukan kredit Rp 766,68 miliar, lebih kecil dari kredit tahun 2019 sebesar Rp 854,36 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nilai Emtek Caplok Bank Fama Sebesar Rp 908 M