AS dan Inggris Kompak Tahan Suku Bunga, Harga Perak Naik

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 05/11/2021 09:20 WIB
Foto: Ilustrasi Perak (Image by tookapic from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat pada pagi ini setelah bank sentral Inggris (BoE) tidak memutuskan tidak menaikkan suku bunga. Demikian pula bank sentral Amerika Serikat (AS) The federal Reserve/The Fed.

Pada Jumat (5/11/2021) pukul 08.32 WIB harga perak dunia tercatat US$ 23,8600/troy ons, naik 0,38% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Sumber: Refinitiv

Bank Sentral Inggris mempertahankan suku bunga pada hari Kamis, mematahkan ekspektasi untuk kenaikan yang akan menjadikannya bank sentral besar pertama di dunia yang menaikkan suku bunga setelah pandemi virus corona.

Sebelumnya, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu bahwa masih belum tepat untuk kenaikan suku bunga lebih cepat.

"[Kami] tidak berpikir ini saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga karena kami ingin melihat pasar tenaga kerja pulih lebih jauh. [Kami] memiliki alasan yang sangat baik untuk berpikir bahwa itu akan terjadi ketika varian Delta menurun," kata Powell, Rabu (3/11/2021).

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, akan menekan harga logam mulia seperti perak.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Aspal Tertekan, Kontrak Baru Tetap Mengalir