Tapering Nggak Pake Tantrum, Harga Tembaga Melesat!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 November 2021 09:40
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada pagi ini setelah The Fed menyatakan akan lebih bersabar untuk menaikkan suku bunga, membuat gerak mata uang dolar Amerika Serikat (AS) mendatar.

Pada Kamis (4/11/2021) pukul 08:35 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.607,75/ton, naik 1,35% dibanding posisi perdagangan kemarin.

tembagaSumber: Investing.com

Hasil pertemuan The Fed dini hari tadi waktu Indonesia memastikan pengurangan pembelian aset atau tapering dilakukan bulan ini. The Fed akan mengurangi pembelian aset bulanan sebesar US$ 10 miliar untuk obligasi pemerintah dan US$ 5 miliar untuk aset beragun kredit properti (mortgage-backed securities).

Keputusan tapering tidak menimbulkan tantrum atau kepanikan pasar seperti 2013, kenapa?

"Pelaku pasar sudah lama memasukkan faktor tapering dalam perhitungan (priced-in). Sebab, The Fed sudah lama melakukan komunikasi dan menyampaikan rencana mereka berbulan-bulan lalu," kata Danielle DiMartino Booth, CEO Quill Intelligence yang berbasis di Texas (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Powell pun menegaskan bahwa jika nanti ada perubahan dalam kecepatan tapering, maka akan dikomunikasikan dengan baik. "Kami tidak akan mengejutkan pasar kalau harus mengubah kecepatan tapering. Kami akan menyampaikan berbagai perubahan secara transparan," tutur Powell dalam jumpa pers usai rapat, seperti diberitakan Reuters.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu bahwa masih belum tepat untuk kenaikan suku bunga lebih cepat.

"[Kami] tidak berpikir ini saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga karena kami ingin melihat pasar tenaga kerja pulih lebih jauh. [Kami] memiliki alasan yang sangat baik untuk berpikir bahwa itu akan terjadi ketika varian Delta menurun," kata Powell, Rabu (3/11/2021).

Hal ini memberi angina segar bagi tembaga karena laju tembaga karena harga jual dengan kurs dolar akan lebih murah dibanding dengan mata uang lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular