Kejam! The Fed Bikin Perak Lemas 7 Hari 7 Malam

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 November 2021 09:14
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak melemah melanjutkan penurunan selama tujuh hari karena pertemuan The Fed yang segera mengumumkan kebijakan pengurangan pembelian aset atau tapering off.

Pada Rabu (3/11/2021) pukul 08.05 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 23,4900/troy ons, turun 0,12% dibandingkan posisi perdagangan kemarin.

perakSumber: Refinitiv

Federal Open Market Committee (FOMC) akan diselenggarakan pada 2-3 November 2021. Investor menantikan hasil pertemuan ini terutama mengenai kepastian pelaksanaan tapering.

Jerome Powell, Gubernur The Fed dan para pejabatnya beberapa akhir ini optimis pengurangan pembelian aset bisa dilaksanakan bulan November dan berlangsung hingga pertengahan 2022.

Pandangan The Fed mengenai inflasi juga akan jadi perhatian karena akan berpengaruh terhadap laju kenaikan suku bunga. Diperkirakan suku bunga akan naik pada pertengahan 2022, maju dari target awal tahun 2023.

Perak adalah salah satu logam lindung nilai dari inflasi. Namun, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga untuk menahan laju inflasi cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik dan membuat perak tidak menarik bagi investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular