Pemprov DKI Cuan! Laba Perusahaan Bir DLTA Q3 Meroket 100%
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bir yang sahamnya juga dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) membukukan laba bersih Rp 141,57 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2021 (Q3).
Angka ini naik dua kali lipat atau 100,29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 70,68 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba per saham juga naik menjadi Rp 177 dari sebelumnya Rp 86.
Kenaikan laba bersih ini didorong oleh naiknya penjualan perusahaan menjadi Rp 482,85 miliar, tumbuh 38,32% secara tahunan (year on year/YoY) dari pendapatan di akhir September 2021 lalu yang sebesar Rp 349,07 miliar.
Penjualan dalam negeri berkontribusi mayoritas pada nilai penjualan perusahaan, yakni mencapai Rp 532,38 miliar, naik dari periode sebelumnya Rp 371,69 miliar. Sedangkan penjualan ekspor malah turun menjadi Rp 484,56 miliar dari Rp 887,26 miliar.
Sedangkan nilai pemotongan penjualan naik menjadi Rp 41,01 miliar dari Rp 23,5 miliar.
Beban pokok penjualan perusahaan juga naik menjadi Rp 144,52 miliar dari sebelumnya Rp 113,36 miliar. Namun beban penjualan turun menjadi Rp 109,48 miliar dari Rp 111,95 miliar, beban umum administrasi naik menjadi Rp 61,89 miliar dari Rp 55,41 miliar.
Penghasilan bunga mengalami penurunan menjadi Rp 16,38 miliar dari Rp 29,54 miliar. Rugi lain-lain tercatat turun menjadi Rp 1,91 miliar dari Rp 7,43 miliar.
Di periode ini, tercatat nilai aset DLTA menjadi sebesar Rp 1,27 triliun, naik tipis dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai Rp 1,23 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 1,14 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 129,44 miliar.
Di pos liabilitas, terjadi kenaikan hingga kuartal III-2021 menjadi Rp 312,79 miliar dari sebelumnya Rp 205,68 miliar. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 253,69 miliar dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 59,10 miliar.
Ekuitas perusahaan di akhir September 2021 lalu mencapai Rp 961,22 miliar, turun dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 1,02 triliun.
Pada 24 Agustus lalu, Pemprov DKI juga mendapatkan pembagian dividen sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Rapat tersebut menyetujui rencana pembagian dividen tunai senilai Rp 200,16 miliar untuk tahun buku 2020.
Pembagian dividen tunai tersebut setara dengan Rp 250 per saham.
Berdasarkan data laporan keuangan, tahun 2020, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 124,04 miliar, atau anjlok 60,9% dari tahun sebelumnya Rp 317,89 miliar.
Koreksi ini sejalan dengan penjualan bersih sebesar Rp 546,34 miliar, juga turun 33,94% dari periode sama tahun sebelumnya Rp 827,14 miliar.
Sementara itu, per Maret 2021, Pemprov DKI Jakarta masih memegang 26,25% saham atau 210.200.700 saham DLTA. Dengan demikian, besaran dividen yang diterima oleh pemprov pimpinan Anies Baswedan ini mencapai Rp 52,55 miliar.
Adapun San Miguel Malaysia akan menerima dividen Rp 117 miliar dari porsi kepemilikan 58,33% atau 467,07 juta saham.
DLTA merupakan salah satu anggota dari San Miguel Corporation (SMC), Filipina. Induk utama perusahaan adalah Top Frontier Investment Holdings, Inc, berada di Filipina.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DLTA yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek "Anker", "Anker Stout", "Anker Lychee", "Carlsberg", "San Miguel", "San Mig Light", "San Miguel Cerveza Negra", "Kuda Putih" dan "Batavia".
(tas/tas)