Kala Tapering The Fed Ikut-ikutan Bikin Harga Tembaga Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
01 November 2021 15:29
FILE PHOTO: Trucks are parked at the open-pit mine of PT Freeport's Grasberg copper and gold mine complex near Timika, in the eastern region of Papua, Indonesia on September 19, 2015 in this file photo taken by Antara Foto.   REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS MANDATORY CREDIT. INDONESIA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN INDONESIA./File Photo
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia pada perdagangan hari ini melemah menjelang pertemuan The Fed yang disebut-sebut akan memutuskan nasib aksi pengurangan pembelian obligasi oleh The Fed atau tapering off.

Pada Senin (1/11/2021) pukul 14:20 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.489.50/ton, turun 0,52% dibandingkan harga penutupan pekan lalu.

tembagaSumber: Investing.com

Pertemuan The Fed akan berlangsung 2-3 November dan pasar percaya bahwa pengurangan pembelian obligasi akan diumumkan pada pertemuan ini. Ekspektasi pengumuman tapering mendorong laju indeks dolar AS menguat 0,11% dan menekan harga tembaga.

Tapering bisa berdampak pada pergerakan harga tembaga. Ketika tapering dilakukan, pasokan dolar di pasar akan berkurang sehingga membuat dollar menguat. Meningkatnya harga dollar membuat harga tembaga yang diperdagangkan dengan greenback menjadi lebih mahal.

Walaupun tapering dilakukan, masih belum ada kepastian kapan suku bunga akan naik karena masih akan melihat perkembangan data inflasi.

Kekhawatiran pasar muncul kenaikan suku bunga akan lebih cepat karena data ketenagakerjaan AS telah jatuh di bawah ekspektasi selama dua bulan berturut-turut.

Sebelumnya, The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2022. Lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya yaitu pada tahun 2023.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular