
Aktivitas Manufaktur China Makin Lesu, Harga Karet Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet kembali tertekan karena pelemahan aktivitas manufaktur China pada bulan Oktober menekan prospek permintaan komoditas industri seperti karet.
Pada Senin (1/11/2021) pukul 13.30 WIB harga karet berjangka pasar Jepang tercatat JPY 229,9/kg, turun 1,25% dibanding harga penutupan pekan lalu.
![]() |
Biro Statistik Nasional (NBS) merilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) Manufaktur China sebesar 49,2 pada Oktober, turun dari 49,6 pada bulan September. Angka ini di bawah konsensus analis sebesar 49,7.
Sektor manufaktur China yang terus melambat tahun ini, dengan output pada bulan September tumbuh pada laju paling lambat sejak Maret 2020 karena penjatahan listrik dan harga bahan baku yang lebih tinggi.
Sub indeks PMI untuk produksi turun ke 48,4 di Oktober dari 49,5 di September. Sub indeks untuk pesanan baru atau permintaan juga turun menjadi 48,8.
"Sekitar sepertiga dari perusahaan yang disurvei mencatat permintaan yang tidak mencukupi sebagai kesulitan terbesar mereka, menunjukkan permintaan yang tidak memadai telah membatasi produksi mereka," kata Zhang Liqun, seorang analis di China Logistics Information Center.
Kondisi ini dapat menekan harga karet yang merupakan komoditas industri. China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton komoditas tersebut pada tahun lalu, mengacu data Statista.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Kurang Gairah, Harga Karet Lesu Darah