Jualan Semen Loyo, Laba Semen Indonesia Q3 Drop Jadi Rp 1,4 T

tahir saleh, CNBC Indonesia
01 November 2021 11:55
Dok: Semen Indonesia
Foto: Dok: Semen Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,39 triliun di 9 bulan tahun ini atau per September 2021 (kuartal III-2021). Laba bersih ini terkoreksi 9,7% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,54 triliun.

Dengan pencapaian laba turun ini, maka laba per saham pun terkoreksi menjadi Rp 234/saham dari sebelumnya Rp 260/saham.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan induk Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang, dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) eks Holcim ini tercatat sebesar Rp 25,33 triliun, turun 1,13% dari sebelumnya Rp 25,62 triliun.

Pendapatan terbesar dari penjualan semen sebesar Rp 20,50 triliun, turun dari sebelumnya Rp 21,04 triliun, dan penjualan terak justru melesat 2,68 triliun dari 2,20 triliun.

Penjualan beton jadi dan siap pakai juga turun menjadi Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp. 1,34 triliun, penjualan kantong semen naik menjadi Rp 84,37 miliar dari Rp 45,38 miliar, sisanya penjualan dari persewaan tanah, jasa peledakan, tanah kawasan industri dan jasa penambangan.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 17,89 triliun dari sebelumnya Rp 17,39 triliun. Perseroan mencatatkan rugi komprehensif dari pengukuran kembali atas liabilitas imbalan pasti sebesar Rp 82,74 miliar.

Dalam laporan keuangan, manajemen SMGR menyatakan, perseroan menilai dampak dari kejadian Covid-19 terhadap operasi Grup dan meyakini bahwa tidak ada dampak kerugian signifikan yang harus dipertimbangkan agar Grup dapat terus berjalan.

"Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen berpandangan bahwa dampak jangka panjang sulit untuk diprediksi. Manajemen akan terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang," tulis manajemen SMGR, dikutip Senin (1/11/2021).

Laba SMCB

Di sisi lain, anak usahanya, Solusi Bangun Indonesia (SMCB), membukukan laba bersih sebesar Rp 459 miliar pada periode 9 bulan pertama tahun ini. Perolehan laba bersih tersebut naik 4,79% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 438 miliar.

Per September, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,07 triliun, naik 10,14% dari sebelumnya Rp 7,33 triliun.

Sementara itu, volume penjualan semen dan terak termasuk ekspor pada periode Januari sampai dengan September sebesar Rp 9,83 triliun dari sebelumnya Rp 8,71 triliun.

Direktur Utama SBI, Aulia Mulki Oemar menyampaikan, di tengah situasi dan kondisi pembatasan-pembatasan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, kegiatan konstruksi nasional berlangsung lebih aktif pada semester kedua 2021.

Hingga akhir September 2021, konsumsi semen domestik tercatat meningkat sebesar 5,51% dan ekspor sebesar 35,49% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Melalui sinergi dengan SIG (Semen Indonesia Group), SBI mencatat peningkatan total volume penjualan semen dan terak sebesar 12,95% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, secara umum peta industri semen nasional masih tergolong berat.

Belum lepas dari pandemi Covid-19 dan market overcapacity, industri semen kini juga terdampak kenaikan harga batu bara yang melonjak tinggi akibat krisis energi global.

Menurut Asosiasi Semen Indonesia (ASI), batu bara sebagai sumber energi utama dalam produksi semen berkontribusi rata-rata sekitar 30% pada biaya produksi.

Menyikapi hal tersebut, SBI memperkuat sinergi dengan SIG dan mengupayakan efisiensi dalam penggunaan batu bara. Berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan, membantu SBI menjaga EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) tetap positif dan mencatat laba bersih sebesar Rp459 miliar.

"Tak hanya semen, tapi industri pengguna batu bara lainnya seperti tekstil dan kertas pun kini sangat mengkhawatirkan pasokan dan kenaikan harga batu bara. Melalui sinergi dengan SIG, kami berusaha tetap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk perumahan dan proyek-proyek konstruksi baik swasta maupun pemerintah," ujar Aulia, dalam keterangan resmi.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut & Direktur Pabrik Semen Ex Holcim Mundur, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular