Asing Borong Saham Rp 1,1 T, IHSG Suskes Hijau Jelang Weekend

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
22 October 2021 15:41
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memantul kembali ke zona hijau atau rebound pada penutupan perdagangan Jumat (22/10/2021), setelah melemah selama 2 hari beruntun menyusul kembalinya aksi borong investor asing atas saham-saham unggulan yang kemarin cenderung terkoreksi.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup di posisi 6.643,738 atau naik 0,16% pada penutupan hari ini. Dibuka tertekan 0,19% ke 6.620,659, indeks acuan utama bursa ini sempat menyentuh level terendah hariannya pada 6.585,557 beberapa menit usai pukul 09:00 WIB.

Mayoritas saham terhitung terkoreksi, yakni sebanyak 270 saham, sedangkan 246 lainnya menguat, dan 147 sisanya stagnan. Nilai transaksi pada perdagangan hari ini tercatat Rp 14,50 triliun dengan volume perdagangan 21,06 miliar saham.

Di tengah penguatan IHSG, investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 1,13 triliun di pasar reguler dan beli bersih Rp 56,69 miliar di pasar negosiasi dan pasar tunai.

Saham yang paling banyak diborong asing hari ini adalah duo raksasa perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing sebesar Rp 406,5 miliar dan Rp 293,6 miliar. Seturut dengan aksi beli asing tersebut, saham BBRI dan BBCA naik masing-masing sebesar 0,92% dan 1,69%.

Di sisi lain, aksi jual asing terjadi paling tinggi di saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), yakni masing-masing sebesar Rp 35,8 miliar dan Rp 35,1 miliar. Kedua saham tersebut ditutup di zona berbeda, saham EXCL naik 0,97%, sementara saham BUKA merosot 1,46%.

Kemudian, dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan BBCA memimpin dengan total nilai Rp 736,4 miliar dan Rp 727,2 miliar, diikuti BBRI senilai Rp 702,8 miliar.

Sentimen positif datang dari dalam negeri, di mana Bank Indonesia (BI) membagikan kabar positif dengan proyeksi transaksi berjalan di kuartal III-2021 akan mengalami surplus sehingga mengurangi tekanan terhadap mata uang nasional.

Untuk sepanjang 2021, transaksi berjalan diperkirakan masih akan defisit tetapi lebih baik dari proyeksi sebelumnya. BI juga memutuskan melanjutkan kebijakan akomodatif berupa uang muka (down payment/DP) nol persen untuk penjualan properti dan kendaraan bermotor.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular