Analisis Teknikal
Posisi Belum Aman, Hati-hati Sesi 2 IHSG Bisa Longsor

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona hijau pada perdagangan sesi pertama Jumat (22/10/2021), menyusul kembalinya aksi buru asing atas saham-saham unggulan yang kemarin terkoreksi.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.635,958 atau bertambah 3 poin (+0,05%) pada penutupan siang. Dibuka tertekan 0,19% ke 6.620,659, indeks acuan utama bursa ini menyentuh level terendah hariannya pada 6.585,557 beberapa menit usah pukul 09:00 WIB.
Selepas itu, IHSG berangsur menguat dan kembali ke zona hijau memasuki pukul 10:00 WIB dan sempat menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.648,387 sekitar setengah jam kemudian. Selanjutnya, rentang pergerakan menipis di kisaran tersebut.
Sentimen positif datang dari dalam negeri, di mana Bank Indonesia (BI) membagikan kabar positif dengan proyeksi transaksi berjalan di kuartal III-2021 akan mengalami surplus sehingga mengurangi tekanan terhadap mata uang nasional.
Untuk sepanjang 2021, transaksi berjalan diperkirakan masih akan defisit tetapi lebih baik dari proyeksi sebelumnya. BI juga memutuskan melanjutkan kebijakan akomodatif berupa uang muka (down payment/DP) nol persen untuk penjualan properti dan kendaraan bermotor.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terdepresiasi.
Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.580. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.693.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 56 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual akan RSI terkonsolidasi turun yang menunjukkan indeks berpotensi lanjut melemah.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan kembali melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Siaga Satu! Waspada Koreksi Lanjutan IHSG di Sesi 2
(trp/trp)