Perfecto! Dolar Singapura Sempurna Lawan Rupiah Pekan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat lagi melawan rupiah hingga pertengahan perdagangan Jumat (22/10). Jika berhasil dipertahankan hingga penutupan perdagangan nanti, dolar Singapura akan mencatat penguatan 5 hari beruntun, artinya sempurna di pekan ini.
Pada pukul 12:32 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.522,40, dolar Singapura menguat 0,46% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Mata Uang Negeri Merlion ini sebelumnya berada di level terendah sejak November 2020, tetapi perlahan bangkit setelah mulai menguat setelah Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore (MAS) yang mengetatkan kebijakan moneter.
MAS pada pekan lalu secara mengejutkan mengetatkan kebijakan moneternya. Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).
Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.
MAS mengatakan kemiringan (slope) S$NEER sedikit dinaikkan dari sebelumnya di dekat 0%. Sementara lebar (width) masih tetap.
Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.
"Apresiasi slope S$NEER akan menjaga stabilitas harga dalam jangka menengah," kata MAS sebagaimana dilansir Straits Times, Kamis (14/10).
Sementara itu rupiah yang sebelumnya perkasa diterpa aksi profit taking akibat harga batu bara yang berbalik merosot. Pada 6 Oktober, harga batu bara acuan Ice Newcastle sempat mencapai US$ 280/ton yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Sepanjang tahun ini, hingga ke level tersebut, batu bara meroket lebih dari 240%.
Namun Kamis kemarin, harga batu bara ambrol lebih dari 14% dan berada di kisaran US$ 181/ton. Jika di lihat dari rekor tertinggi US$ 280/ton, baru bara sudah jeblok lebih dari 35%.
Batu bara merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Kenaikan tajam harganya mampu membuat neraca perdagangan Indonesia surplus dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan surplus tersebut sudah terjadi dalam 17 bulan beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)