
Siap-siap Jadwal Tender Offer, Agung Sedayu-Orang Terkaya RI

PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA)
Emiten produsen rokok asal Malang, Jawa Timur, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), akan segera keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah digelar pada 28 September 2021.
Berdasarkan keterangan di laman keterbukaan publik, manajemen Bentoel mengatakan bahwa British American Tobacco (BAT) yang merupakan pengendali dan pemegang saham mayoritas sebesar 92,5% bersedia membeli sisa saham publik di harga Rp 1.000 per saham.
Penawaran tersebut dilakukan di harga premium, lebih tinggi 226,8% dibandingkan harga penutupan terakhir saham RMBA sebelum disuspensi pada 5 Agustus 2021, yakni Rp 306 per saham.
Voluntary tender offer tersebut akan ditawarkan kepada 2,74 miliar (7,25%) saham atau dengan kata lain pengendali Bantoel akan mengeluarkan dana Rp 2,74 triliun untuk menghapuskan pencatatan perusahaan di bursa.
Tender offer ini akan dilaksanakan pada Kamis lalu (22/10) ini dan akan berakhir pada 22 November mendatang.
PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI)
Perusahaan yang tergabung dalam Agung Sedayu Group milik pengusaha Sugianto Kusuma (Aguan), PT Multi Artha Pratama (MAP) dan merupakan pengendali baru PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) menyatakan telah menyampaikan dokumen pelaksanaan penawaran tender kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 12 Oktober lalu.
Sebelumnya seluruh pemegang saham pengendali dan beberapa penjual lainnya telah melepas sebanyak 328 juta saham perseroan kepada PT MAP atau setara 80%, dengan 20% sisanya dimiliki oleh publik.
Dalam pengumuman resmi di keterbukaan informasi (14/10), Direktur Utama PANI, Prilli Budi Pasravita Soetantyo menyampaikan perkiraan jadwal waktu pelaksanaan tender offer adalah tanggal 11 November hingga 10 Desember 2021.
Pada pelaksanaan tender offer ini perseroan mengatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan status perseroan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup.
Sedangkan terkait rencana diversifikasi dan perubahan bidang usaha, Prilli menyampaikan bahwa, "PT MAP melalui perseroan berencana untuk melakukan investasi dan mengembangkan bisnis pada perusahaan real estat."
PT MAP dimiliki oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya dengan kepemilikan masing-masing 50%. Saham PANI masih disuspensi sejak 19 Oktober lalu hingga saat ini.
RANC dan SUPR
Konglomerasi Grup Djarum milik kakak beradik paling tajir di Tanah Air, duo Hartono, juga menyatakan bakal melaksanakan penawaran tender wajib (tender offer) setelah merampungkan akuisisi dua perusahaan dengan nilai investasi hampir mencapai Rp 20 triliun.
Kedua perusahaan yang diambilalih Grup Djarum ialah emiten pengelola Ranch Market PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) sebesar Rp 2,03 triliun lewat perusahaan e-commerce PT Global Digital Niaga (Blibli), dan emiten menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) senilai Rp 16,72 triliun lewat anak usaha bisnis menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Secara total aksi korporasi yang dilakukan Grup Djarum ini menghasilkan dana sebesar Rp 18,75 triliun.
Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari, kepada CNBC Indonesia mengungkapkan, saat ini perusahaan sedang dalam proses untuk melakukan penawaran tender wajib di OJK setelah TOWR, melalui anak usaha Protelindo mengakuisisi sebanyak 94,03% saham SUPR.
"Proses sedang dijalankan dengan OJK. Begitu sudah disetujui maka akan diluncurkan," ujarnya, awal Oktober lalu (1/10/2021).
Jumlah saham yang dibeli oleh Protelindo sebanyak 1.069.614.676 saham dengan harga pembelian Rp 15.640,51 per saham dari 14 pihak.
Sementara itu, CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengungkapkan, Blibli telah menyelesaikan pengambilalihan dengan jumlah keseluruhan sebanyak 797.888.628 saham yang merupakan 51% dari jumlah modal yang disetor dan ditempatkan dalam RANC dari PT Wijaya Sumber Sejahtera, PT Prima Rasa Inti, PT Gunaprima Karyaperkasa, PT Ekaputri Mandiri, Dr. David Kusumodjojo, Suharno Kusumodjojo, dan Harman Siswanto yang dibeli pada harga Rp 2.550 per saham.
Terkait jadwal pasti pelaksanaan tender offer kedua anak usaha Grup Djarum tersebut menyampaikan lebih lanjut kepada publik.
Pada penutupan perdagangan sesi II Senin (25/10) di pasar modal, saham kedua emiten yang baru saja diakuisisi oleh konglomerasi Grup Djarum ini diperdagangkan di bawah harga akuisisi.
Saham SUPR tercatat di harga Rp 14.800/saham dan RANC di level Rp 2.410 per saham.
Sebagai catatan, Grup Djarum milik dua Hartono bersaudara. Robert Budi Hartono menjadi orang terkaya RI dengan kekayaan bersih US$ 22,4 miliar atau setara Rp 318 triliun (kurs Rp 14.200/US$).
Sementara itu, kakaknya Michael Bambang Hartono, nomor dua terkaya dengan harta US$ 21,5 miliar atau setara Rp 305 triliun, menurut data Forbes Billionaires Realtime, Senin malam (25/10).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
