Top! Reli Berlanjut, Saham Properti Sedang Naik Daun

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten properti cenderung kembali menguat pada awal perdagangan Selasa (19/10/2021), melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya.
Berikut kenaikan saham-saham properti, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.51 WIB.
Fortune Mate Indonesia (FMII), saham +15,69%, ke Rp 590/saham
PP Properti (PPRO), +4,00%, ke Rp 78/saham
Metropolitan Land (MTLA), +3,41%, ke Rp 364/saham
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), +3,28%, ke Rp 63/saham
Bekasi Asri Pemula (BAPA), +1,89%, ke Rp 54/saham
Lippo Karawaci (LPKR), +1,86%, ke Rp 164/saham
Royalindo Investa Wijaya (INDO), +1,19%, ke Rp 170/saham
Agung Podomoro Land (APLN), +0,67%, ke Rp 151/saham
Pollux Properti Indonesia (POLL), +0,65%, ke Rp 3.110/saham
Lippo Cikarang (LPCK), +0,48%, ke Rp 1.040/saham
Menurut data di atas, saham FMII memimpin 'klasemen' dengan kenaikan 15,69% ke Rp 590/saham, melanjutkan lonjakan 25,00% pada perdagangan Senin kemarin. Dalam sepekan, saham FMII melesat 47,50%, sedangkan dalam sebulan melejit 39,15%.
Kedua, saham PPRO naik 4,00% ke Rp 78/saham. Dalam seminggu saham ini terkerek 4,00%, sedangkan dalam sebulan naik 6,85%.
Di bawah PPRO, saham MTLA juga mencuat 3,41% ke Rp 364/saham. Saham MTLA sudah naik 2,23% dalam sepekan, sementara dalam sebulan terakhir bertambah 7,02%.
Keempat, saham ASPI menguat 3,28% ke Rp 63/saham. Dalam seminggu saham ini terapresiasi 4,76%, sedangkan dalam sebulan melesat 20,00%.
Sentimen pasar yang ikut mendorong kinerja saham properti akhir-akhir ini, mulai dari tanda mulai membaiknya kinerja emiten, semakin gencarnya vaksinasi masyarakat, bunga pinjaman yang ringan, dan pengembangan bidang infrastruktur yang terus berlanjut.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memperpanjang stimulus ekonomi dari pemerintah terhadap sektor properti seperti DP 0% (down payment).
Diskon PPN 100% untuk sektor properti ini diberikan pemerintah untuk pembelian rumah tapak atau rusun baru yang sudah tersedia dan bukan inden dengan harga jual maksimal Rp 2 miliar. Serta diskon 50% untuk pembelian rumah tapak atau rusun baru dengan harga jual Rp 2 miliar - Rp 5 miliar.
Dalam riset terbarunya lembaga pemeringkat global Moody's menjelaskan, permintaan untuk properti residensial (tempat tinggal) Indonesia akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan penjualan para pengembang di tahun 2021 dan metrik kredit utama lain--meskipun akan tetap lebih lemah dan berada di bawah level pra-pandemi.
"Laju pertumbuhan pinjaman perumahan telah meningkat sejak awal 2021, didorong oleh pemulihan permintaan untuk properti residensial dan peningkatan pinjaman oleh bank," kata Jacintha Poh, Wakil Presiden dan Senior Credit Officer Moody.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ada Insentif PPN Sewa Mal, Saham Properti Bergerak Liar
(adf/adf)