Harga Batu Bara Ambles, Saham-saham Produsennya Ikut Loyo

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
19 October 2021 09:55
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah saham batu bara melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (19/10/2021), di tengah harga kontrak berjangka batu bara terkoreksi pada perdagangan Senin (18/10) kemarin.

Berikut pelemahan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.37 WIB.

  1. TBS Energi Utama (TOBA), saham -1,79%, ke Rp 550/saham

  2. United Tractors (UNTR), -1,33%, ke Rp 25.950/saham

  3. Mitrabara Adiperdana (MBAP), -1,30%, ke Rp 3.800/saham

  4. Bumi Resources (BUMI), -1,16%, ke Rp 85/saham

  5. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -1,08%, ke Rp 92/saham

  6. Alfa Energi Investama (FIRE), -0,73%, ke Rp 680/saham

  7. Resource Alam Indonesia (KKGI), -0,64%, ke Rp 312/saham

  8. Prima Andalan Mandiri (MCOL), -0,56%, ke Rp 1.765/saham

  9. Bukit Asam (PTBA), -0,35%, ke Rp 2.850/saham

  10. Adaro Energy (ADRO), -0,27%, ke Rp 1.870/saham

  11. Bayan Resources (BYAN), -0,18%, ke Rp 28.000/saham

Menurut data di atas, saham TOBA menjadi yang paling melorot, dengan turun 1,79% ke Rp 550/saham. Dalam sepekan saham ini stagnan, sementara dalam sebulan melesat 14,58%.

Kedua, saham Grup Astra UNTR melemah 1,33% ke Rp 25.950/saham, usai naik 3,14% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham ini terkoreksi 1,14%, sedangkan dalam sebulan melejit 26,09%.

Di bawah UNTR, saham MBAP terdepresiasi 1,30% ke Rp 3.800/saham, setelah naik dalam 2 hari terakhir. Saham MBAP melorot 1,55% dalam sepekan, tetapi melejit 17,54% dalam sebulan belakangan.

Keempat, saham BOSS turun 1,08% ke Rp 92/saham. Dalam seminggu saham ini ambles 6,12%, sedangkan dalam sebulan naik 9,64%.

Harga batu bara anjlok pada perdagangan kemarin. Koreksi harga si batu hitam terjadi seiring penurunan harga gas alam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 235/ton. Ambles 2,63% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kejatuhan harga batu bara mengikuti harga gas alam. Kemarin, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) rontok 7,78%.

Maklum, harga dua komoditas ini sudah melonjak gila-gilaan. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga batu bara dan gas alam masing-masing meroket 195,65% dan 96,73%.

"Dengan kenaikan harga yang sudah sangat tajam, ada risiko harga gas alam akan mengalami pembalikan. Ini akan menjadi bearish factor bagi batu bara," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.

Harga batu bara dan gas alam memang saling terkait. Lesatan harga batu bara tahun ini disebabkan oleh lonjakan harga gas alam. Saat harga gas alam makin mahal, perburuan terhadap sumber energi alternatif menjadi semarak. Salah satu yang dicari adalah batu bara.

Untuk pembangkitan listrik, biaya penggunaan batu bara memang lebih murah ketimbang gas alam. Di Eropa, harga pembangkitan listrik dengan gas alam pada 12 Oktober 2021 adalah EUR 83,25/MWh, sementara dengan batu bara hanya EUR 54,76/MWh.

Apalagi permintaan listrik akan tinggi karena bumi belahan utara (northern hemisphere) dan sejumlah negara Asia akan memasuki musim dingin. Kebutuhan terhadap penghangat ruangan meningkat yang otomatis meningkatkan permintaan listrik.

"Stok batu bara yang menipis akan membuat impor meningkat, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pada musim dingin," lanjut Hassall.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Batu Bara To The Moon Taipan Makin Cuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular