Kena Profit Taking, IHSG Tunda Pecah Rekor! Merah Tipis nih
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,1% ke level 6.665,72 pada perdagangan Selasa (19/10/2021).
Indeks terus menguat bahkan setelah naik 5 hari beruntun. Hingga 09.05 WIB, IHSG terapresiasi 0,19% ke level 6.666,12. Namun setelah 10 menit penguatan indeks terpaksa balik arah dan mencatatkan depresiasi tipis 0,1% ke level 6.651,55.
Asing masih mencatatkan net buy di pasar reguler senilai Rp 20,4 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi saham yang paling banyak dikoleksi asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp 24,8 miliar dan Rp 5,4 miliar.
Sementara itu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing. Net sell asing di kedua saham tersebut sebesar Rp 38,2 miliar dan Rp 6,6 miliar.
Untuk hari ini ada beberapa sentimen yang mewarnai perdagangan. Pertama adalah kinerja saham-saham Wall Street yang ditutup variatif semalam.
Pada akhir penutupan perdagangan Senin, S&P 500 tercatat naik 0,3%. Nasdaq Composite yang diuntungkan dari perbaikan kinerja saham beberapa perusahaan teknologi tercatat naik 0,8%. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menjadi satu-satunya indeks yang mengalami koreksi atau turun 0,1%.
Sentimen lain datang dari China. Pertumbuhan PDB Negeri Panda di kuartal III-2021 dilaporkan tumbuh positif 4,9% year on year (yoy). Namun pertumbuhan ekonomi China melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya di angka 7,9% yoy.
Perlambatan ekonomi China dipicu oleh beberapa hal terutama akibat krisis energi dan krisis utang di sektor properti.
Krisis energi yang sedang dialami memaksa sebagian pabrik beroperasi di bawah kapasitas normal dan juga pemadaman juga sempat diberlakukan di beberapa wilayah.
Turunnya kapasitas pabrik di China tentu menjadi pukulan besar, mengingat banyak bahan baku dan barang kebutuhan global diproduksi di negara tersebut.
Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar sejak kemarin. Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)