Level 6.700 di Depan Mata, IHSG Ngegas atau Profit Taking?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 October 2021 08:45
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik diprediksi masih berpeluang melanjutkan reli pada perdagangan hari ini, Selasa (19/10) dan menembus level psikologis 6.700.

Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,38% ke level 6.658,76 poin dengan nilai transaksi Rp 16,40 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,01 triliun.

Surya Fajar Sekuritas, dalam publikasi riset menyampaikan, saat ini, investor menunggu keputusan ketetapan suku bunga acuan dari Bank Indonesia. IHSG diperkirakan akan mencoba menembus 6.700 di tengah pergerakan bursa dunia yang bervariatif.

Meski demikian, pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang menilai, hari ini IHSG akan rentan dilanda aksi ambil untung.

Hal ini imbas dari harga komoditas baru bara mengalami penurunan 2,63% di awal pekan ini, sehingga dalam sepekan terakhir sudah terkoreksi 9,93% setelah menguat signifikan sebelumnya.

Pelemahan tersebut imbas dari Pemerintah China yang memprakarsai sejumlah langkah untuk meningkatkan pasokan batu bara dalam beberapa bulan terakhir sehingga tidak berlebihan jika investor perlu waspada akan terjadi aksi profit taking atas saham berbasis batu bara ke depannya.

Di sisi lain, dampak kenaikan yield obligasi AS tertinggi sejak Juni 2021, dan imbal hasil tersebut berpotensi terus mengalami kenaikan sebagai antisipasi akan terjadinya tapering off & kenaikan suku bunga The Fed sebagai antisipasi tingginya tingkat inflasi AS.

"IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 6.616 sampai dengan 6.711," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular