Antisipasi Kinerja Emiten, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
18 October 2021 15:22
The German share price index DAX graph is pictured at the stock exchange in Frankfurt, Germany, October 17, 2018.    REUTERS/Staff
Foto: Indeks harga saham Jerman Grafik DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 17 Oktober 2018. REUTERS / Staf

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa anjlok pada pembukaan perdagangan Senin (18/10/2021), di tengah antisipasi pemodal atas kinerja keuangan emiten kelas kakap kuartal III-2021.

Indeks Stoxx 600 dibuka deop 0,5% dengan semua indeks saham sektoral melemah, kecuali indeks saham sektor utilitas yang menguat 0,5%. Indeks saham sektor ritel memimpin koreksi dengan pelemahan sebesar 1,7%.

Selang 1 jam kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 1,7 poin (-0,37%) ke 467,66. Indeks CAC Prancis turun 55 poin (-0,82%) ke 6.672,52, FTSE Inggris drop turun 10 poin (-0,14%) ke 7.224,05. Namun, DAX Jerman lompat 53,5 poin (-0,34%) ke 15.533,82.

Pemodal mengantisipasi kinerja keuangan emiten kelas dunia, di mana kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) tak banyak berubah, setelah mencetak kinerja terbaik mereka sepekan dalam sebulan terakhir.

Menyusul kinerja positif emiten bank di AS pekan lalu, data ekonomi juga membukukan kinerja positif dengan penjualan ritel yang menguat sebesar 0,7% pada September. Sementara itu, ekonom dalam survei Dow Jones memperkirakan koreksi sebesar 0,2%.

Beberapa emiten besar akan merilis kinerja keuangan pekan ini seperti Netflix, Johnson & Johnson, United Airlines dan Procter & Gamble. Tesla, Verizon serta IBM juga akan merilis kinerja keuangannya pada pengujung pekan nanti.

Sementara itu, bursa Asia Pasifik cenderung melemah setelah investor bereaksi positif terhadap data ekonomi China yang menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,9% atau di bawah ekspektasi analis dalam polling Reuters yang memperkirakan angka 5,2%.

Namun sentimen negatif muncul dari rilis produksi industri yang meleset dari ekspektasi, dengan pertumbuhan hanya sebesar 3,1% pada September, atau jauh dari proyeksi ekonom dalam polling Reuters yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 4,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular