Harga CPO Terbang! Deretan Crazy Rich Sawit RI Ini Kian Tajir

Feri Sandria, CNBC Indonesia
15 October 2021 11:50
Peter Sondakh
Foto: Peter Sondakh (Tangkapan Layar via website rajawali.com)

Putera Sampoerna

Pengusaha Indonesia ini dikenal luas sebagai bos perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang mayoritas sahamnya telah dijual ke perusahaan rokok raksasa dunia, Philip Morris.

Selepas melego bisnis rokok miliknya, Putera Sampoerna fokus pada bisnis investasi lewat Sampoerna Strategic yang bergerak di bidang bisnis keuangan, properti hingga perkebunan.

Melalui laman resmi Sampoerna Strategic, dari sektor kelapa sawit, Putra Sampoerna memiliki PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dengan produk terdiversifikasi termasuk minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK).

Sampoerna Agro yang menguasai lebih dari 100.000 hektar kelapa sawit di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Tahun 2020 lalu, Forbes menaksir kekayaan Putera Sampoerna mencapai US$ 1,8 miliar.

Martua Sitorus

Bersama pengusaha Singapura Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan grup perusahaan agribisnis Wilmar Internasional yang merupakan salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar yang tercatat di Bursa Efek Singapura.

Minyak sawit (minyak goreng) yang diekstrak dari biji sawit adalah jenis minyak nabati yang paling banyak digunakan dan merupakan produk utama Wilmar.

Laman resmi perusahaan mengatakan jika Wilmar adalah salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektar (ha) per 31 Desember 2020, di mana sekitar 65% berada di Indonesia dengan lokasi tersebar di Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Forbes mencatat pada tahun 2020 kekayaannya mencapai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 28,6 triliun.

Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto adalah konglomerat pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI). Konglomerasi bisnis RGE, bergerak di berbagai industri termasuk perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical).

Asian Agri dalam laman web resminya mengatakan bahwa perusahaan memiliki 30 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara seluas 100.000 hektar.

Sedangkan situs resmi Apical mencatat perusahaan memiliki 6 kilang pemurnian, 3 pabrik biodiesel, satu pabrik pengolahan inti sawit dan satu pabrik oleokimia. Perusahaan memproduksi margarin, turunan lemak hingga biodiesel.

Dicatat Forbes, kekayaan Sukanto Tanoto mencapai US$ 1,35 miliar pada tahun 2020.

Peter Sondakh

Melalui bendera PT Rajawali Corpora, Peter Sondakh memiliki bisnis perkebunan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), salah satu perusahaan dengan luas lahan terbesar di Indonesia.

Perkebunan kelapa sawit milik konglomerasi Rajawali memiliki wilayah perkebunan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Forbes mencatat pada tahun 2020 kekayaannya mencapai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21,45 triliun.

Murdaya Poo

Murdaya Poo adalah pendiri Central Cipta Murdaya, yang memiliki investasi di bidang teknologi, IT, kelapa sawit, dan kayu lapis.

Grup tersebut banyak terlibat dalam megaproyek agribisnis yang direncanakan untuk kabupaten Merauke, provinsi Papua.

Forbes mencatat saat ini kekayaannya sebesar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,16 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular