Ambles Berjamaah, Saham Batu Bara Diobral karena Ambil Untung

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
13 October 2021 09:57
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten batu bara kembali melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (13/10/2021), menandakan masih terkena imbas aksi ambil untung (profit taking) para investor setelah cenderung melesat pada pekan sebelumnya.

Berikut pelemahan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.38 WIB.

  1. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), saham -4,08%, ke Rp 94/saham

  2. Perdana Karya Perkasa (PKPK), -3,92%, ke Rp 147/saham

  3. Bayan Resources (BYAN), -3,45%, ke Rp 28.000/saham

  4. Bumi Resources (BUMI), -3,23%, ke Rp 90/saham

  5. Alfa Energi Investama (FIRE), -2,86%, ke Rp 680/saham

  6. Mitrabara Adiperdana (MBAP), -2,06%, ke Rp 3.800/saham

  7. Harum Energy (HRUM), -1,83%, ke Rp 8.050/saham

  8. Golden Energy Mines (GEMS), -1,63%, ke Rp 4.220/saham

  9. Adaro Energy (ADRO), -1,33%, ke Rp 1.860/saham

  10. Indika Energy (INDY), -1,29%, ke Rp 2.300/saham

  11. Bukit Asam (PTBA), -0,71%, ke Rp 2.810/saham

  12. Resource Alam Indonesia (KKGI), -0,63%, ke Rp 314/saham

  13. Delta Dunia Makmur (DOID), -0,58%, ke Rp 340/saham

  14. Golden Eagle Energy (SMMT), -0,51%, ke Rp 197/saham

Menurut data di atas, saham BOSS menjadi yang paling ambles, yakni 4,08% ke Rp 94/saham. Dalam sepekan, saham BOSS merosot 12,04%, sementara dalam sebulan naik 9,20%.

Kedua, saham PKPK tergerus 3,92% ke Rp 147/saham. Dalam sepekan saham ini turun 2,47%, sedangkan dalam sebulan 'terbang' 102,56%.

Di bawah PKPK, ada saham BYAN yang anjlok 3,45%, usai naik 1,40% pada perdagangan kemarin. Dalam seminggu saham ini melemah 2,69%, sedangkan dalam sebulan melonjak 87,48%.

Keempat, saham BUMI yang kehilangan 3,23% menjadi Rp 90/saham. Saham BUMI terkikis 2,17% dalam sepekan, sedangkan dalam sebulan melesat 66,67%.

Harga batu bara masih kuat menanjak. Tingginya permintaan menjadi faktor utama pendongkrak harga si batu hitam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 260/ton. Bertambah 0,97% dari hari sebelumnya.

Harga batu bara masih berada di tren bullish. Dalam sebulan terakhir, harga melesat 36,54% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 201,06%

Toby Hassall, Analis Refinitiv, menilai kenaikan harga gas alam yang begitu tajam mendukung lesatan harga batu bara. Harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) melejit 113,79% secara year-to-date.

Saat harga gas alam naik, maka biaya pembangkitan listrik dengan sumber energi primer dari komoditas ini semakin mahal. Di Eropa, misalnya, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam pada 12 Oktober 2021 adalah EUR 85,22/MWh. Sementara dengan batu bara adalah EUR 54,76/MWh.

So pasti dunia usaha berlomba-lomba mengalihkan sumber energi primer pembangkit listrik dari gas alam ke batu bara. Perburuan terhadap batu bara membuat harganya terus naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 16 Saham Batu Bara Perkasa, Juaranya Tak Terduga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular