Sebulan Sudah Naik 36%, Harga Batu Bara Masih Kuat Nanjak!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 October 2021 07:04
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Maules Creek coal mine in New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Tambang batubara Maules Creek Whitehaven Coal di New South Wales, Australia (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terkoreksi masih kuat menanjak. Tingginya permintaan menjadi faktor utama pendongkrak harga si batu hitam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 260/ton. Bertambah 0,97% dari hari sebelumnya.

Harga batu bara masih berada di tren bullish. Dalam sebulan terakhir, harga melesat 36,54% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 201,06%. Luar biasa...


Toby Hassall, Analis Refinitiv, menilai kenaikan harga gas alam yang begitu tajam mendukung lesatan harga batu bara. Harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) melejit 113,79% secara year-to-date.

Saat harga gas alam naik, maka biaya pembangkitan listrik dengan sumber energi primer dari komoditas ini semakin mahal. Di Eropa, misalnya, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam pada 12 Oktober 2021 adalah EUR 85,22/MWh. Sementara dengan batu bara adalah EUR 54,76/MWh.

So pasti dunia usaha berlomba-lomba mengalihkan sumber energi primer pembangkit listrik dari gas alam ke batu bara. Perburuan terhadap batu bara membuat harganya terus naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular