
Salip Batu Bara-Bitcoin, Beli Koin 'Kera Sakti' Cuan 150.000%

Sejatinya, bagi pelaku pasar dalam negeri, aset NFT bisa jadi masih asing di telinga. Sebenarnya NFT dan cryptocurrency memiliki kemiripan yakni sama-sama menggunakan teknologi blockchain.
NFT memiliki wujud data digital. NFT dapat berupa gambar, gambar bergerak (GIF), suara bahkan video. Namun satu NFT dan NFT lain jelas berbeda dalam hal keotentikannya.
Hal ini karena fitur blockchain akan mencatat mana aset digital yang asli sehingga seorang tidak dapat menyalin sebuah aset digital untuk menciptakan aset digital NFT baru untuk menjualnya kembali.
Ini yang membuat NFT menjadi lirikan banyak pihak termasuk investor dan kolektor barang antik. Nilai originalitas, keunikan, dan keotentikan yang ditawarkan.
Seorang kolektor barang antik tak perlu pergi ke rumah lelang (auction house) dan menenteng target aset yang diinginkan dengan adanya NFT.
Mereka kini hanya memerlukan wallet atau dompet untuk menyimpan aset NFT mereka dan membeli mata uang kripto karena biasanya NFT dibeli dengan satuan kripto.
Untuk saat ini berberapa cryptocurrency besar yang memfasilitasi transaksi NFT adalah ekosistem Ethereum (ETH) dan Solana (SOL).
Sebagai contoh, belum lama ini NFT cuitan pertama di platform Twitter terjual US$ 2,9 juta sedangkan, Asosiasi liga bola basket Amerika Serikat NBA sudah mulai menjual NFT gambar serta gambar bergerak para pemain-pemainya.
Banyak yang beranggapan NFT ini akan mulai menggeser barang-barang koleksi seperti kartu collectibles dan menggesernya ke aset-aset digital yang lebih mudah disimpan.
Kalau dilihat secara sekilas, cuan NFT memang fantastis. Namun perlu diingat bahwa tidak semua NFT menghasilkan cuan sebesar BAYC dan Pudgy Penguins. Ada juga yang harganya malah jatuh dan bahkan menjadi tidak berharga.
Untuk itu bagi orang yang ingin membeli NFT alangkah baiknya pelajari dulu siapa penciptanya, harganya, fitur-fitur yang dimiliki, platform ekosistem, serta kode nomor NFT tersebut karena semakin rendah nomornya biasanya bernilai semakin tinggi.
Unsur ke hati-hatian juga sangat diperlukan untuk mendulang keuntungan dari salah satu aset digital yang umurnya masih relatif baru ini karena dengan kenaikan yang sudah amat sangat fantastis ini banyak pihak mencap bahwa NFT sudah masuk ke fase speculative bubble.
Lagi-lagi semua keputusan beli atau jual kembali ke masing-masing Anda para investor dan trader.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
