Ditarik dari EY, Yoga Prawita Jadi Direktur Bahana Sekuritas

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Senin, 11/10/2021 16:57 WIB
Foto: Doc Bahana

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham PT Bahana Sekuritas, yakni Indonesia Financial Group (IFG), menunjuk Yoga Prawita sebagai direktur di perusahaan tersebut. Pengangkatan ini tertuang dalam Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Bahana Sekuritas Nomor: 151/BS-DIRUT/X/2021.

Sekretaris Perusahaan IFG Beko Setiawan, sebagai perwakilan pemegang saham Bahana Sekuritas, mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran Yoga di jajaran direksi di tengah tantangan perusahaan sekuritas untuk melakukan inovasi dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk pelanggan dan meningkatkan kinerja perusahaan.

"Penunjukan Yoga Prawita adalah bagian dari strategi IFG untuk memperkuat dan mempertajam inovasi dalam bisnis operasional di Bahana Sekuritas," kata Beko dalam siaran persnya, Senin (11/10/2021).


Dengan demikian, susunan jajaran Direksi Bahana Sekuritas terbaru sebagai berikut:

a. Edward Parlindungan Lubis : Direktur Utama

b. Susilo Zulfachmi : Direktur

c. Jolanda Veronica Sondak : Direktur

d. Yoga Prawita : Direktur

Dia menjelaskan, Yoga memiliki pengalaman di industri banking, capital market dan securities, serta banyak menangani proyek penggabungan dan akuisisi (merger & acquisition/M&A), corporate finance, strategy and transactions baik di luar maupun dalam negeri.

Pengalaman tersebut dinilai akan memperkuat inovasi perusahaan di sisi strategi dan operasional, serta mengembangkan kapasitas Bahana Sekuritas untuk menjadi pemain utama di sektor sekuritas.

Untuk diketahui, berdasarkan laman Linkedin-nya, Yoga sebelumnya merupakan direktur di Ernst & Young (EY), firma keuangan yang berkantor pusat di London. Dia membawahi bidang M&A dan corporate finance selama periode 2017-2021.

Sebelumnya dia berkarier di Deloitte selama lebih dari 9 tahun. Berkantor di Belanda selama 2007-2013 dan kemudian pindah ke Inggris untuk periode 2013-2017. DI perusahaan ini dia membawahi bidang banking, securities, capital market dan treasury.

Hingga akhir kuartal II-2021 lalu Bahana Sekuritas membukukan pendapatan sebesar Rp 95,6 miliar untuk lini bisnis Jasa Penasehat Keuangan (Financial Advisory). Angka ini merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan Perusahaan Efek Anggota Bursa lain, pada periode yang sama.

Sedangkan per akhir Agustus 2021, Bahana Sekuritas masih memiliki on-going project sebanyak 26 proyek, yang rencananya sepertiga dari total proyek tersebut akan terealisasi pada akhir tahun 2021.

Salah satu transaksi landmark yang bergengsi Bahana Sekuritas tahun ini adalah menjadi lead advisor proses merger Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan Bank BNI Syariah menjadi satu entitas yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Bahana Sekuritas adalah anak usaha dari IFG, Holding Perasuransian dan Penjaminan. IFG dibentuk pada 2020 lewat Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).

Sehubungan dengan pembentukan holding tersebut, berdasarkan surat Kementerian BUMN nomor S-562/MBU/08/2020 tanggal 6 Agustus 2020, Kementerian BUMN telah menyetujui perubahan brand logo BPUI menjadi IFG.

Saat ini, IFG beranggotakan sepuluh anak perusahaan, yang terdiri dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, PT Bahana Kapital Investa dan PT Asuransi Jiwa IFG.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik