Cek 8 Kabar Penting Ini Sebelum Cari Cuan di Awal Pekan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 October 2021 08:12
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

5. Cuan Gede! Keluarga Riady Kantongi Rp 805 M Jual Saham MLPL

Perusahaan yang dikendalikan keluarga Riady dari Grup Lippo, PT Inti Anugerah Pratama (IAP) telah menjual 1,66 miliar saham atau setara dengan 11,37% kepemilikan di PT Multipolar Tbk (MLPL).

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga rerata penjualan per saham sebesar Rp 484,26 yang dilakukan pada periode 30 September - 5 Oktober 2021.

Dengan demikian, total dana hasil penjualan saham tersebut mencapai Rp 805,75 miliar.

6. Rights Issue Bank Banten, Terkuak Reliance Jadi Pembeli Siaga

Konsorsium Grup Reliance berminat menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) VII atau penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) yang digelar PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten senilai Rp 1,8 triliun.

"Konsorsium Reliance sangat serius untuk mendukung rencana bisnis Bank Banten," kata Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin, ketika dihubungi CNBC Indonesia, Jumat siang (8/10).

"Dapat saya konfirmasi ya [Reliance minat jadi pembeli siaga]," kata Agus.

7. Ini Alasan Induk IRRA Borong Saham Nusa Konstruksi Rp 230 M

Pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, berencan mengambilalih sebanyak 51,85% saham emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK).

Global Dinamika akan membeli saham DGIK dari investor lama yakni milik PT Lintas Kebayoran Lama sebanyak 34,12%, PT Loasaindo Aditama sebanyak 7,6%, PT Rezeki Segitiga Emas sebanyak 9,32% dan PT Multidaya Hutama Indokarunia 0,81%, sehingga total saham yang diambilalih adalah 51,85%.

Lantas apa sebetulnya rencana pengendali IRRA ini masuk ke bisnis konstruksi, mengingat IRRA fokus pada farmasi dan produk alat kesehatan termasuk alat suntik sekali pakai.

8. Diversifikasi, DEWA Dirikan Anak Usaha Baru

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha dengan mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang reparasi mesin. Anak usaha bernama PT Darma Reka Teknik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang reparasi mesin khusus dan reparasi mesin umum.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), DEWA memegang 99,9% saham dari anak usahanya, dan PT Dire Pratama memiliki 0,1% saham. Sementara Dire merupakan anak usaha perusahaan yang bergerak di bidang usaha pelabuhan.

"Tujuan pendirian anak perusahaan baru tersebut adalah untuk pengembangan bidang usaha, di luar bidang jasa kontraktor penambangan batu bara," kata Sekretaris Perusahaan Mukson Arif Rosyidi dalam keterbukaan, Kamis (7/10/2021).

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular