Review

Banyak yang Kipas-kipas, Ini Rapor Saham Batu Bara Sepekan!

Feri Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 11/10/2021 08:18 WIB
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat 4,06% ke posisi 6.481,77 selama sepekan lalu (4-8 Oktober), saham batu bara tercatat ditutup bervariasi.

Data BEI mencatat, sebagian saham mengalami pelemahan cukup dalam salah satunya disebabkan oleh penurunan harga batu bara dunia pada paruh kedua perdagangan minggu lalu.

Meski dalam 2 hari perdagangan pertama minggu lalu harga batu bara melesat tajam masing-masing 10,3% dan 12,45%, akan tetapi setelahnya dalam 2 hari beruntun harga komoditas ini ambruk masing-masing 15,71% dan 4,7%. Pada perdagangan akhir pekan, harga kembali naik tipis 0,38%.


Harga batu bara tidak membukukan kenaikan atau penurunan sepanjang pekan lalu. Mengawali pekan di US$ 225,75/ton, harga si batu hitam finis di posisi yang sama.

Dalam sebulan terakhir, harga batu bara naik 32.39% secarapoint-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 191,93%.

Pekan lalu indeks saham energi turut mendorong IHSG dengan menguat 4,87% hanya kalah dari Indeks saham sektor barang konsumen non-siklikal yang memimpin kenaikan indeks sektoral yakni sebesar 6,58%.

Kenaikan harga energi tersebut dipicu oleh adanya krisis energi yang melanda berbagai negara akibat kelangkaan pasokan gas.

Reli harga komoditas yang turut mendorong harga saham produsennya, misalnya saham batu bara, migas, hingga sawit.

Dengan harga gas yang naik terus, perburuan terhadap sumber-sumber energi primer pun menggila. Bahkan batu bara yang sebelumnya sempat 'dicuekin' kini kembali dilirik.

NEXT: Simak Rapor Saham Batu Bara


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin

Pages