
Simak 7 Kabar Penting, Buat Referensi Cari Cuan Hari Ini

5. Yuk Mulai Simak, Ini Jadwal Stock Split BCA
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bakal melaksanakan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang ditargetkan akan rampung pada Oktober tahun ini.
Aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan, Kamis (23/9/2021). RUPSLB tersebut memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 (1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5.
Berdasarkan informasi yang disampaikan manajemen BBCA di laman BEI, akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Oktober 2021.
Kemudian, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Oktober. Tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil Stock Split (Recording Date) 14 Oktober. Saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021 bersamaan dengan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai.
6. Pengendali IRRA Caplok 52% Saham DGIK, Harganya Premium!
Pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, akan mengambilalih sebanyak 51,85% saham emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK).
Global Dinamika membeli saham DGIK dari investor lama yakni milik PT Lintas Kebayoran Lama sebanyak 34,12%, PT Loasaindo Aditama sebanyak 7,6%, PT Rezeki Segitiga Emas sebanyak 9,32% dan PT Multidaya Hutama Indokarunia 0,81%, sehingga total saham yang diambilalih adalah 51,85%.
Proses pembelian saham telah selesai pada 6 Oktober 2021 lalu. Harga pengambilalihan yakni di level Rp 80/saham sehingga total transaksi menjadi Rp 229,84 mliiar. Harga ini lebih tinggi dibanding harga pasar pada perdagangan Rabu (6/10) yakni Rp 77/saham.
Pada perdagangan Kamis kemarin (7/10), saham DGIK melejit 23,38% di Rp 95/saham.
7. Waskita Jual Ruas Tol Cibitung-Cilincing Rp 1,26 T
PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melepas seluruh kepemilikannya di jalan tol Cibitung - Cilincing senilai Rp 2,44 triliun. Perseroan masih memiliki satu ruas tol lagi yang akan dilepas tahun ini.
Dikutip dalam keterangan tertulis disebutkan Waskita Toll Road menjual ruas tol kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), yang selama ini menguasai 45% saham dari jalan tol itu.
WTR menjual 1,38 juta saham dengan total nominal Rp 1,26 triliun yang mewakili kepemilikan saham sebesar 55% kepada API.
Direktur Utama Waskita Toll Road, Septian Andri Purwanto, mengatakan ada rua ruas tol yang akan didivestasi perusahaan disisa tahun ini, pertama Cibitung - Cilincing (sudah terjual) dan sisanya adalah Cimanggis - Cibitung.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]