Simak 7 Kabar Penting, Buat Referensi Cari Cuan Hari Ini

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
08 October 2021 07:25
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berakhir di teritori negatif pada perdagangan Kamis kemarin lantaran pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah penguatan dalam beberapa hari terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,01% ke level 6.416,39 poin dengan nilai transaksi Rp 17,91 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 17,91 triliun.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (8/10/2021):

1. Bos Schroders Buka-Bukaan Efek Gagal Bayar Evergrande ke RI

Kejadian gagal bayar raksasa properti China, Evergrande, dinilai akan memiliki dampak ke pasar keuangan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pasar properti di China punya porsi sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Tiongkok yang mencapai 25%.

Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia (Schroders), Michael Tjandra Tjoa mengatakan meski akan berdampak ke RI, namun efeknya akan minimal ke pasar dalam negeri, sehingga investor dinilai tak perlu khawatir dengan hal tersebut.

"Yes [berdampak], tidak terlalu besar ke Indonesia, tapi memberikan efek. Karena properti pengaruh properti di China market 25% dari total GDP dia, tentu memiliki efek ke Indonesia. Tapi kita tak perlu terlalu khawatir bahwa Evergrande ini akan di-bailout [ditalangi] oleh pemerintah, akan di-hand over ke country lain atau konglomerat lain di sana," kata Michael dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) X - 2021, Kamis (7/10/2021).

2. Siap-siap! Ada IPO Jumbo GoTo-Traveloka-Sicepat di 1H-2022

Komisaris PT Bursa Efek Indonesia, Pandu Sjahrir mengumumkan beberapa perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi unicorn (US$ 1 miliar) dan decacorn (US$ 10 miliar) yang berpotensi melantai di pasar saham domestik di tahun depan.

Dalam pemaparannya, Pandu menyebut perusahaan tersebut ialah GoTo, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, yang direncanakan akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada semester pertama tahun 2022.

Dua perusahaan lainnya, Sicepat Ekspress dan Traveloka yang juga direncanakan akan melantai di tahun yang sama. "Ini terakhir banyak yang nanya soal IPO, perkiraan-perkiraan yang ada, ada GoTo, Sicepat, Traveloka," beber Pandu, dalam diskusi bertajuk Investment Trends for 2022, Indonesia Knowlegde Forum (IKF) X - 2021, Kamis (7/10).

3. Satu Lagi Sekuritas Nyerah, Batavia Tutup Bisnis Brokernya!

PT Batavia Prosperindo Sekuritas akan mengembalikan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga tidak lagi memiliki izin untuk memberikan jasa perdagangan efek (broker saham).

Adapun SPAB milik broker saham berkode BZ ini bernomor SPAB-220/JATS/BEI.ANG/08-2020 dengan tanggal penerbitan pada 24 Agustus 2020.

"Dengan ini mengumumkan maksud perseroan untuk menyerahkan secara sukarela SPAB tersebut kepada Bursa Efek Indonesia selaku pihak yang berwenang dalam penerbitan SPAB tersebut," tulis pengumuman perusahaan, dikutip Kamis (7/10/2021).

BEI menilai hengkangnya BZ sebagai salah satu broker lantaran perusahaan ingin lebih fokus pada bisnis aset manajemennya. "Batavia grup akan lebih fokus ke bisnis asset management mereka sehingga mereka merasa perlu utk mengembalikan bisnis perdagangan saham mereka," kata Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Kamis ini (7/10).

4.Gojek Borong Saham MPPA Pengelola Hypermart Rp 355 M

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) resmi menjadi menggenggam 6,74% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), pengelola Hypermart.

Hal itu resmi terjadi setelah pada 4 Oktober lalu, Grup Lippo lewat PT Multipolar Tbk (MLPL) melakukan transaksi penjualan saham kepada Gojek sebanyak 507.142.900 saham di harga Rp 700/saham atau setara dengan 6,74%.

Dengan demikian Gojek merogoh dana Rp 355 miliar untuk menyerap saham tersebut. "Status kepemilikan lokal, jumlah sebelum transaksi nol, jumlah setelah transaksi 507.142.900 saham," kata Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (7/10/2021).

5. Yuk Mulai Simak, Ini Jadwal Stock Split BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bakal melaksanakan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang ditargetkan akan rampung pada Oktober tahun ini.

Aksi korporasi tersebut telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan, Kamis (23/9/2021). RUPSLB tersebut memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 (1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru). Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp 62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp 12,5.

Berdasarkan informasi yang disampaikan manajemen BBCA di laman BEI, akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Oktober 2021.

Kemudian, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Oktober. Tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil Stock Split (Recording Date) 14 Oktober. Saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021 bersamaan dengan awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai.

6. Pengendali IRRA Caplok 52% Saham DGIK, Harganya Premium!

Pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, akan mengambilalih sebanyak 51,85% saham emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK).

Global Dinamika membeli saham DGIK dari investor lama yakni milik PT Lintas Kebayoran Lama sebanyak 34,12%, PT Loasaindo Aditama sebanyak 7,6%, PT Rezeki Segitiga Emas sebanyak 9,32% dan PT Multidaya Hutama Indokarunia 0,81%, sehingga total saham yang diambilalih adalah 51,85%.

Proses pembelian saham telah selesai pada 6 Oktober 2021 lalu. Harga pengambilalihan yakni di level Rp 80/saham sehingga total transaksi menjadi Rp 229,84 mliiar. Harga ini lebih tinggi dibanding harga pasar pada perdagangan Rabu (6/10) yakni Rp 77/saham.

Pada perdagangan Kamis kemarin (7/10), saham DGIK melejit 23,38% di Rp 95/saham.

7. Waskita Jual Ruas Tol Cibitung-Cilincing Rp 1,26 T

PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melepas seluruh kepemilikannya di jalan tol Cibitung - Cilincing senilai Rp 2,44 triliun. Perseroan masih memiliki satu ruas tol lagi yang akan dilepas tahun ini.

Dikutip dalam keterangan tertulis disebutkan Waskita Toll Road menjual ruas tol kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), yang selama ini menguasai 45% saham dari jalan tol itu.

WTR menjual 1,38 juta saham dengan total nominal Rp 1,26 triliun yang mewakili kepemilikan saham sebesar 55% kepada API.

Direktur Utama Waskita Toll Road, Septian Andri Purwanto, mengatakan ada rua ruas tol yang akan didivestasi perusahaan disisa tahun ini, pertama Cibitung - Cilincing (sudah terjual) dan sisanya adalah Cimanggis - Cibitung.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wajib Baca 7 Informasi Ini Sebelum Berburu Cuan dari Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular