
'Rezim' Dolar AS Makin Kuat, Mampukah Rupiah Melawan?

Ya, 'rezim' dolar AS akan didukung oleh arah kebijakan The Fed. Apabila ekonomi AS terus membaik, maka Ketua Jerome 'Jay' Powell tidak akan segan merespons dengan mengetatkan kebijakan moneter.
Dimulai dari mengurangi 'dosis' pembelian aset atau quantitative easing. Pengurangan quantitative easing, atau akrab disebut tapering off, diperkirakan mulai dilakukan bulan depan.
Selepas tapering selesai, giliran suku bunga acuan Federal Funds Rate yang akan dinaikkan. Pasar memperkirakan kenaikan Federal Funds Rate akan dimulai pada semester II-2022.
Tapering akan membuat pasokan dolar AS menjadi tidak sederas sekarang. Sementara kenaikan suku bunga acuan akan ikut mendongkrak imbalan investasi aset berbasis dolar AS (utamanya instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi).
Dua hal ini tentu menjadi modal yang sangat kuat bagi dolar AS untuk terapresiasi. Tren apresiasi dolar AS kemungkinan akan terjadi sampai tahun depan.
Oleh karena itu, rupiah harus waspada. Dolar AS, Sang Raja, sepertinya akan sekuat tenaga mempertahankan takhtanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)