
Batu Bara Ambrol! Harga Anjlok 15% dalam Sehari...

Selain faktor harga gas alam, tingginya permintaan juga mendongkrak harga batu bara. Tidak lama lagi belahan bumi bagian utara (northern hemisphere) akan memasuki musim dingin. Kebutuhan akan pemanas ruangan meningkat. Pemanas ruangan memerlukan listrik, dan listrik itu kini dihasilkan dari batu bara karena harga gas semakin tidak terjangkau.
Namun, tingginya harga batu bara akan memacu produsen untuk memproduksi lebih banyak. Pada akhirnya, pasokan akan kembali berlimpah sehingga bisa membuat harga terkoreksi.
"Saat ini permintaan batu bara sudah pulih dan kembali ke level sebelum pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Harga pun reli ke level tertinggi selama lebih dari satu dekade.
"Tingginya keuntungan dari menjual batu bara akan membuat produsen melempar lebih banyak pasokan ke pasar meski secara bertahap. Peningkatan pasokan ini akan menjadi faktor penekan harga dalam jangka menengah," jelas Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
