Gencar Lego Aset, Waskita Jual Tol Cibitung Rp 2,4 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 October 2021 14:35
Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Proyek Pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi IV (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) telah melepas seluruh kepemilkannya di jalan tol Cibitung senilai Rp 2,44 triliun.

Penjualan saham ini dilakukan kepada PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) selaku pemegang saham 45% dari jalan tol tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pelepasan aset ini dilakukan melalui anak usaha Waskita yang bergerak di pembangunan dan pengelolaan jalan tol, WTR.

WTR memiliki 55% saham di PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) yang mengelola tol Cibitung tersebut.

Penjualan ini ditandai dengan penandatanganan akta jual beli saham (sales and purchase agreement/CSPA) pada 1 Oktober 2021 lalu. Waskita melepas 1.386.131 saham yang dimilikinya di CTPPT kepada API.

Dana ini harus diserahkan API kepada TWR paling lambat 14 hari kalender sejak penandatanganan akta jual beli dilakukan.

Nilai transaksi tersebut mencapai Rp 16,21% dari aset Waskita per Maret 2021 yang senilai Rp 16,49 triliun dan 12,22% dari ekuitas WTR yang sebesar Rp 21,87 triliun di periode yang sama.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama WTR Septian Andri Purwanto mengatakan perusahaan telah melepas sebanyak lima ruas tol, terdiri dari dua tol di tahun lalu dan tiga di tahun ini.

"Saat ini kita masih ada PR [pekerjaan rumah] dua ruas tol lagi yang didivestasi," kata Septian dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia, Selasa (5/10/2021).

Andri menjelaskan tiga ruas jalan tol yang sudah didivestasi adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi di Sumatera. Lalu dua ruas jalan tol di Jawa, yakni Cinere-Serpong dan Semarang-Batang. Lalu dua ruas yang akan didivestasi lagi adalah Cibitung-Cilincing dan Cimanggis-Cibitung. Dengan demikian, total jalan tol yang akan didivestasi hingga akhir tahun berjumlah lima ruas.

Selain itu, Andri juga menjelaskan potensi investasi INA ke dalam ruas tol milik Waskita Toll Road.

INA atau Indonesian Investment Authority adalah dana abadi yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo pada Februari 2021 untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur. 

"Kita sudah bertemu kalau dengan INA, tapi appetite-nya lebih ke ruas yang fully operated, sementara Waskita Toll Road hanya punya Trans Jawa. Kita sudah coba tawarkan, sampai minggu lalu masih studi traffic dan due diligence. Diharapkan tahun ini dengan INA minimal satu ruas di Jawa," katanya

Dalam proses divestasi, Waskita Toll Road juga masih menemui hambatan. Di situasi pandemi, nilai valuasi aset tol menurun karena jumlah lalu lintas dan transaksi harian yang anjlok. Menurut Andri, beberapa ruas juga ditunda untuk dilakukan divestasi sampai normal.

Dia optimistis tahun depan traffic jalan tol akan meningkat. Pun arus logistik yang berimbas peningkatan lalu lintas harian (LHR).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang 'Segunung', WSKT Restrukturisasi Utang Cucu Usaha Rp8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular